Mohon tunggu...
Arum Sato
Arum Sato Mohon Tunggu... content writer -

pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Inspira(k)si Lintas Generasi Menyambut Ulang Tahun Emas Harian Kompas

26 Juni 2015   15:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:46 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada gambar kedua, saya merasa ada nilai plus di dalamnya. Kenapa, dan di mana letak nilai plusnya? Seperti pada gambar pertama, pada gambar kedua ini juga ada semangat untuk menurunkan ilmu kepada generasi penerus. Keuletan dan ketekunan dalam mengasah ilmu, demi cita-cita untuk bisa menciptakan sebuah karya. Naluri, semangat dan ide menyatu untuk menimba ilmu dari segumpal tanah liat ini. Bagi saya, nilai plus itu ada pada hasil akhir dari proses tersebut. Cipta disini tidak terpaku kepada apa yang telah Anak ciptakan bersama Sang Guru sewaktu di awal belajar. Saat ini mungkin si anak belajar membuat kendi, namun 10 tahun kemudian, bermacam bentuk dan jenis bisa ia hasilkan dari segumpal tanah liat itu. Tembikar, patung terakota, bahkan peralatan makan dari keramik akan mampu ia hasilkan. Tidak selalu hanya gerabah yang akan terlahir dari si anak kelak. Si anak, kelak bisa menjadi pengrajin keramik sekaligus desainer dari karyanya, dari tanah liat. Gambar kedua ini di terbitkan Kompas untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional 2015 lalu.

Ketika disodorkan dengan gambar ketiga, saya terdiam. Saya tidak tahu, siapa yang lebih muda diantara kedua orang itu. Namun, setelah membaca tagline-nya, barulah saya ngeh. Bahwa kita, generasi penerus sungguhlah beruntung, masih bisa melihat sisa-sisa keagungan Gunung Tambora. Dengan menyaksikan perubahan peradapan setelah 200 tahun itu, diharapkan kita mampu dengan bijak merubah sikap, agar negeri ini tetap lestari dari generasi ke generasi. Gambar terakhir yang disodorkan Mbak Theresia maupun Mbak Nicky ini, di terbitkan Kompas dalam rangka perayaan 200 Tahun Tambora Menyapa Dunia.

 

Gambar Ketiga. Foto: 50th.print.kompas.com

Banyak inspirasi yang bisa kita petik dari sekeliling kita. Begitupun Kompas. Memanfaatkan momen untuk melakukan perubahan, memelihara tradisi dari generasi menuju generasi berikutnya. Kompas selalu menginspirasi dan mendorong pembaca untuk maju dan berpikir kritis terhadap perubahan. Pantaslah bila Surat Kabar Harian Naional yang mengusung motto “Amanat Hati Nurani Rakyat” ini menjadi pedoman kita dalam mendapatkan informasi.

Setengah Abad, Kompas di Hati Rakyat

 

Sejarah berdirinya Kompas Gramedia dan perkembangan bisnisnya. Foto: koleksi pribadi

Berawal dari ide Jenderal Ahmad Yani, maka lahirlah koran mingguan Bentara Rakyat melalui Petrus Kanisius (PK) Ojong dan Jakob Oetama pada 28 Juni 1965. Tak lama, Bentara Rakyat berubah menjadi koran harian nasional dengan nama koran Kompas, yang hingga kini masih merajai dunia media massa Indonesia.

Harian Kompas, saat ini sedang menghitung mundur detik-detik menuju hari yang bersejarah. 28 Juni 2015 adalah hari ulang tahun emas Harian Kompas, yang kebetulan jatuh pada hari Minggu dan bertepatan pula dengan bulan puasa. Meski terhalang bulan puasa, bukan alasan bagi Kompas untuk tidak merayakan hari yang bersejarah tersebut.

Maka, beberapa agenda telah mereka persiapkan dan selenggarakan sebelum memasuki bulan puasa. Misalnya, harian Kompas mengajak keluarga besar Kompas Gramedia menggelar aksi donasi yang diperuntuk kan untuk warga sekitar lingkungan Kompas Gramedia melalui aksi #SpiritASA. Aksi donasi ini dilakukan pada tenggat waktu 8 – 12 Juni 2015 lalu.

 

Sumbangsih Kompas Gramedia terhadap para karyawannya dalam menyambut HUT ke-50 harian Kompas. Setiap foto piring makan yang di sebarkan melalui media sosial, bernilai Rp 5.000,- dan akan didonasikan kepada warga sekitar lingkungan Kompas Gramedia. Foto: 50th.print.kompas.com

Melalui aksi #SepiringRASA, Kompas Gramedia mengadakan program pemberian kupon makan siang gratis kepada seluruh karyawan Kompas di kantin Kompas Gramedia, baik itu di kantin Palmerah Selatan, kantin Palmerah Barat dan kantin Jalan Panjang. Dan yang beruntung mendapatkan kupon makan siang gratis, berhak membawa 4 kawan bersamanya untuk makan sepuasnya di kantin Kompas Gramedia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun