PUTRA MAHKOTA RAJASA MENCARI TAHTANYA
By. Setyagi AM
Halaman 5
Kami kesini pagi-pagi ini, ingin bertemu dengan paman Mahesa Agni. "Apakah Paman Mahesa Agni sedang ada di padepokan kisanak," tanya Mpu Ragantha.
Guru Mahesa Agni ada di padepokan tuan, jawab cantrik. Marilah tuan kami antar menghadap guru Mahesa Agni.
Padepokan panawijen nampak segar sekali dipagi hari. Padepokan panawijen tampak asri dengan pohon-pohon nampak berjajar mengelilingi padepokan. Jalan menuju ke rumah Mahesa Agni harus melewati kolam-kolam ikan disisi kanan dan kiri jalan, menambah kedamaian hati yang melewati jalan itu.
Di bagian kanan kiri dan belakang padepokan nampak sawah-sawah menghijau membentang dengan indahnya. Ditengah persawahan itu nampak rumah-rumah, termasuk rumah mahesa Agni.
"Nyaman sekali berada di padepokan ini Paman," kata Dyah Wijaya.
"Ya benar ngger, saya juga merasakan suasana yang damai, penuh ketentraman," jawab Mpu Raganatha.
"Eyang Buyutmu memang sudah tua, sudah waktunya beristirahat dan tempat ini cocok sekali untuk tinggal Eyang Buyut mahesa Agni," kata Mpu Raganatha.
"Tapi tentu tidak cocok untuk tempat tinggal Angger Dyah Wijaya," "Kenapa begitu Paman," tanya Dyah Wijaya.