Mohon tunggu...
Seto Wicaksono
Seto Wicaksono Mohon Tunggu... Recruiter | Talent Acquisition Specialist

Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan. Kopite, YNWA | Bisa disapa melalui akun Twitter dan Instagram @setowicaksono.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Normalisasi Inisiatif Langsung Bayar, jika Saat Nongkrong Ada Teman yang Nalangin Bayar

1 April 2025   12:20 Diperbarui: 1 April 2025   14:07 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi uang. Sumber: freepik via Kompas.com

Saat ini, kegiatan nongkrong menjelma menjadi gaya hidup yang sulit ditepis oleh golongan tua, apalagi muda. Menjamurnya coffee shop di banyak wilayah, menjadi validasi sekaligus pendukung kebiasaan tersebut.

Dikit-dikit, nongkrong. Ada coffee shop baru, nongkrong. Mau bengong karena sedikit mumet, nongkrong. Apa pun permasalahannya, nongkrong sambil melamun sendiri atau bersama kawan, menjadi opsi asyik yang patut diperhitungkan.

Namun, ada pembeda sewaktu kegiatan nongkrong yang dimaksud dilakukan bersama kawan. Entah satu orang, atau lebih dari itu. Yaitu, kebiasaan seseorang untuk membayar semuanya lebih dulu menu yang dipesan, biar nggak ribet. Biasanya, ini terjadi saat nongkrong bareng kawan.

Setelahnya, proses pembayaran bisa via transfer atau bayar tunai ke yang membayar lebih dulu. Hal ini, kita semua sama-sama tahu, dikenal dengan istilah: nalangin.

Sepengalaman saya, tujuan seseorang menalangi itu pada dasarnya baik, kok. Biar nggak ribet dan nggak bikin antrean mengular di kasir. Biar cepat juga.

Tapi, sebagian kawan sering kali menyalahartikan niat baik ini. Antara dipikirnya ditraktir (dibayarin) secara cuma-cuma atau malas membayar kemudian, dientar-entar, parahnya malah sengaja nggak bayar sampai nunggu ditagih oleh yang nalangin.

Sebetulnya, ini bukan fenomena baru. Sudah terjadi sejak lama, tapi, terbilang cukup kontras akhir-akhir ini.

Saya juga cukup yakin, di antara kalian, dari sekian banyak lingkar pertemanan, cerita ini sangat familiar, kan? Pasti ada paling tidak satu, dua, atau tiga orang kawan yang seperti itu di lingkar pertemanan kalian. Ada yang secara suka rela nalangin. Nggak sedikit yang sering ditalangin.

Nah, saya mau fokus ke momen yang ditalangin, malah memanfaatkan ketidakenakan yang nalangin dalam menagih. Sialan, memang.

Bukannya apa. Begini. Saya mau kasih paham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun