Mohon tunggu...
Seto Wicaksono
Seto Wicaksono Mohon Tunggu... Human Resources - Recruiter

Menulis, katarsis. | Bisa disapa melalui akun Twitter dan Instagram @setowicaksono.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Memanggil HRD dengan Sapaan "Kak" Saat Proses Interview Itu Lumrah Nggak, Sih?

5 Juli 2021   07:45 Diperbarui: 5 Juli 2021   10:01 10676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wawancara Kerja: MangoStar_Studio via Kompas.

Bukan soal siapa yang usianya lebih tua, tapi, sapaan tersebut terbilang cukup aman digunakan dalam situasi formal. Salah satunya, saat wawancara kerja.

Setelah menyadari tren semacam ini terus berlangsung sampai dengan saat ini, akhirnya saya coba mengelompokan kandidat yang sering kali menyapa saya dengan sebutan "Kak" pada proses wawancara kerja.

Setelah melakukan pengecekan sekaligus penelusuran, kebanyakan yang memanggil saya dengan sapaan "Kak" didominasi oleh pelamar kerja tahun kelahiran kisaran tahun 1995-2000.

Iya, mereka yang tergolong dalam generasi milenial dan gen Z, cukup enteng untuk memanggil HRD dengan sapaan "Kak" saat mendapat proses wawancara kerja.

Usut punya usut, mereka memanggil dengan sapaan "Kak" karena untuk lebih mengakrabkan diri.

Konon katanya, para milenial dan gen Z lebih menyukai komunikasi tanpa gap yang terlalu tebal. Itu sebabnya, mereka cukup nyaman menyapa HRD dengan sebutan "Kak", meski dalam proses wawancara kerja.

Memang, sapaan "Kak" dirasa lebih aman oleh sebagian orang, karena dianggap lintas gender dan lebih universal. Lebih santai dan casual saja gitu. Apalagi, di ruang lingkup pekerjaan, termasuk saat proses seleksi karyawan, belum ada aturan baku dan mutlak terkait harus menyapa HRD dengan sapaan apa.

Bahkan, beberapa orang di level User yang saya kenal, nggak mempermasalahkan kalau kandidat memanggil nama secara langsung tanpa embel-embel sapaan.

Hal tersebut juga semakin mempertegas bahwa, apa pun sapaannya, sah-sah saja, atau bahkan akan lebih nyaman jika sudah bertanya atau mendapat izin terlebih dahulu harus memanggil dengan sapaan apa.

Di sisi yang berseberangan, tren ini juga secara tidak langsung memberi ruang kepada para HRD untuk terus belajar, beradaptasi dari sisi komunikasi, serta membiasakan diri agar tidak terlalu kaku saat berhadapan dengan kandidat generasi sekarang. Apalagi dunia kerja saat ini cukup didominasi oleh para milenial dan gen Z. Mau tidak mau, suka atau tidak, harus menyesuaikan situasi dan kondisi.

Pada akhirnya, bagi saya, sah-saja saja jika para kandidat memanggil HRD dengan sapaan "Kak" selama masih sopan, apalagi diimbangi dengan komunikasi yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun