Mohon tunggu...
Seto Wicaksono
Seto Wicaksono Mohon Tunggu... Human Resources - Recruiter

Menulis, katarsis. | Bisa disapa melalui akun Twitter dan Instagram @setowicaksono.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Lajur Khusus Sepeda yang Seringkali Disalahgunakan

17 Februari 2020   17:05 Diperbarui: 17 Februari 2020   20:08 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur sepeda di sepanjang jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2019)| Sumber: Kompas.com/Walda Marison

Sesekali saya melihat pesepeda berinisiatif untuk melaju di lajur umum (mobil dan motor). Namun, hal tersebut sangat berisiko dan berpotensi membahayakan keselamatan diri. 

Meski saya juga memahami, pesepeda melakukannya karena keterpaksaan---lajur khusus mereka sudah digunakan dan penuh padat oleh pengendara bermotor.

Pernah sewaktu saya pulang bekerja, jalanan terpantau cukup macet, padat merayap. Bahkan, motor pun sulit untuk lewat. 

Memang dasarnya enggan sabar dan tertib saat berkendara, banyak pengendara motor yang akhirnya selap-selip, lalu berhenti di lajur khusus sepeda. 

Tidak lama, ada pesepeda yang ingin melewati lajur tersebut sambil berkata, "Permisi, Pak, mau lewat, ini lajur sepeda".

Saya yang berada di lajur umum dan mendengar kalimat tersebut, langsung menengok ke arah kiri, sumber dari suara tersebut. 

Tak dinyana, pengendara motor di depannya malah menjawab sambil ngegas, "Memangnya nggak lihat ini lagi macet, Mas?! Lewat trotoar aja sana. Nggak usah sok jagoan!"

Mendengar respon dari Bapak pengendara motor, saya yang sebelumnya sempat melamun karena capek sekaligus terjebak macet, langsung dibuat mikir dan misuh sendiri dalam hati, "Ini sebenernya yang sok jagoan siapa, sih? Kayaknya pesepeda itu negurnya santai, deh".

Tapi, ya, namanya juga lagi macet dan jam pulang kerja. Mungkin Bapaknya capek, mikirin kerjaan, lagi ada masalah, atau mungkin nggak mau dianggap salah. 

Akhirnya, pesepeda tersebut mencari celah diantara jajaran motor yang terjebak macet dan ikut stuck di lajur khusus sepeda. Padahal, dia bisa saja menggunakan trotoar, tapi sejauh mata saya memandang, pesepeda itu tidak melakukan hal demikian.

Asumsi saya, bisa jadi dia memang pesepeda yang tertib. Setelah beberapa menit terdiam, stuck dalam kemacetan, akhirnya beberapa kendaraan maju secara perlahan. Termasuk juga pesepeda tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun