Mohon tunggu...
setiyawan andi
setiyawan andi Mohon Tunggu... -

rajin membaca tapi belum bisa menulis

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Adidas, Sang Jawara Piala Dunia 2014

15 Juli 2014   17:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:16 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Piala dunia di Brasil baru saja berakhir. Selama sebulan penuh kita disuguhi aksi-aksi menawan dan drama menegangkan lapangan hijau dari pesepakbola bola terbaik sejagat. Dari 32 negara yang berhasil tampil ke putaran final di Brasil, mereka telah datang dengan membawa duta-duta lapangan hijau terbaik dan tersiap ke arena ini. Hasilnya?........... seperti yang sudah kita ketahui bersama, tanpa harus bingung mengikuti Quick Count lembaga survey yang semuanya mengaku sebagai lembaga survey terpercaya atau menunggu hasil akhir rekapitulasi dari KPU tanggal 22 Juli besok kita sudah bisa menjadi saksi kehebatan Tim Jerman memenangi Piala dunia untuk keempat kalinya, setelah menjungkalkan rival abadi mereka Argentina di extra time dengan skor 1-0. Dan Lionel Messi walaupun tidak bisa mengeluarkan seluruh magisnya, tetap terpilih sebagai peraih bola emas sebagai tanda pemain terbaik turnamen. Disusul Manuel Neuer dari Jerman sebagai kiper terbaik, James Rodrigues sebagai top skor dan Paul Pogba dari Prancis sebagai pemain muda terbaik. Selain itu… siapa lagi pemenang di piala dunia kali ini? Tentu saja Adidas kalau menurut saya.

Partai semifinal yang mempertemukan Jerman melawan tuan rumah Brasil dan Belanda melawan Argentina sejatinya bukan hanya pertempuran gengsi antar wakil dari 2 benua yakni Benua Eropa dan Benua Amerika yang selama ini dianggap sebagai kutub kekuatan sepakbola dunia, namun juga menjadi pertaruhan gengsi antar 2 perusahaan apparel raksasa olah raga terkemuka di dunia yakni Nike dan Adidas. Dan akhirnya 2 wakil terakhir Nike yakni Brasil dan Belanda habis dihancurkan oleh 2 wakil terakhir Adidas yakni Jerman dan Argentina. Nike harus merelakan terjadinya All Adidas Final untuk pertama kalinya sejak final 1990 di Italia yang juga mempertemukan Jerman melawan Argentina.

Dan sebenarnya, final piala dunia di Stadion Maracana yang dilangsungkan secara meriah dan menegangkan itu selain menyesakkan dada bagi pendukung tim Samba Brasil yang gagal menyaksikan tim pujaan mereka tampil di final juga memilukan bagi petinggi Nike. Final yang digelar benar-benar menjadi ajang pamer produk-produk keluaran Adidas sang kompetitor mereka. Lihatlah mulai dari saat Lionel Messi memimpin rekan-rekannya memasuki lapangan dengan Jersey Away terbaru buatan Adidas melawan Tim Jerman yang juga mengenakan Jersey Home terbaru yang juga keluaran Adidas. Dari 11 pemain starter Argentina yang ditampilkan terlihat Lionel Messi sang super star, Sergio Romero sang kiper memakai sepatu Adidas Adizero, begitu juga dengan Lavezzi, Garay, serta Lucas Biglia. Di tim Jerman sebagai negara asal pabrik tersebut terlihat jelas lebih Adidas lagi. Dari 8 pemain yang dipercaya menjadi starter, di antaranya Manuel Neuer, Mats Hummels, Lahm, Bastian Schweinstieger dan Thomas Muller juga memakai sepatu Adizero buatan Adidas. Pemandangan logo Adidas pun makin kontras saat melihat seluruh perlengkapan final di piala dunia kali ini. Wasit Nicola Rizzoli asal Italia yang ditunjuk memimpin final beserta asistennya, bola yang ditendang, sampai seragam panitia resmi FIFA pun berlogo 3 balok miring berbentuk garis sejajar menyerupai gunung khas Adidas. Terlebih kalau kita lihat lagi pemenang akhir piala dunia kali ini. Di Jersey Jerman sebagai sang juara terpampang logo Adidas, Messi pemain terbaik, Manuel Neuer sebagai penjaga gawang terbaik dan James Rodriguez sebagai top skor semuanya memakai sepatu teknologi terbaru keluaran Adidas.

Namun meskipun Adidas mengklaim kemenangannya di Piala Dunia Brasil kali ini, kehadiran Nike sebagai merk competitor perlengkapan olah raga khususnya peralatan sepak bola yang baru mulai mereka masuki di tahun 1994 tetap menjadi ancaman yang serius. Menurut Euromonitor, saat ini Nike telah memiliki 14,6% pangsa pasar barang olah raga global, sementara Adidas hanya kebagian 11,4%. Di piala dunia kali ini pun, Jersey tim nasional yang disponsorioleh Nike lebih banyak dari Adidas. Sebanyak 10 negara peserta diantaranya Brasil, Belanda, Portugal, Prancis dan Australia memakai jersey merk berlambang huruf centang (swoosh). Sedangkan Adidas hanya memasok kebutuhan jersey untuk 9 tim nasional, diantaranya untuk Jerman, Argentina dan Jepang. Disamping itu Nike pun tak perlu berkecil hati, karena baik Nike dan Adidas mengakhiri piala dunia 2014 ini dengan skor yang sama untuk urusan merk sepatu yang dipakai untuk mencetak gol, di mana Nike yang dimotori produk Nike Mercurial mencetak 74 goal persis dengan jumlah yang dicetak melalui sepatu Adidas yang didominasi Adidas Adizero F50 (cek detailnya di 2014 World Cup football Boot Rangking untuk informasi lebih). Dan mungkin pengakuan hiburan special di malam final itu untuk Nike adalah goal kemenangan Jerman yang dicetak Mario Goetze disepak dengan sepatu Nike Mercurialnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun