Mohon tunggu...
Setiya
Setiya Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Laki-laki biasa saja; Anggota Era Intermedia Author Club (ErAC); Aktif di kegiatan masyarakat karena ingin selalu memberi manfaat; Tinggal di Yogyakarta; Mencintai Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Wedang Uwuh, Anda Wajib Mencobanya di Yogyakarta

7 Oktober 2011   01:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:15 1168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Masih tentang Yogyakarta. Di wilayah ini memang menyimpan teramat banyak hal unik dan menarik. Bukan hanya kerajinan, namun juga makanan dan minuman. Salah satu yang sangat khas di Yogyakarta adalah Wedang Uwuh.

Ada sangat banyak jenis minuman yang kita kenal dalam tradisi masyarakat Indonesia yang segar dan menyehatkan. Kita mengenal wedang jahe, wedang ronde, wedang alang-alang, wedang secang, dan lain sebagainya. Wedang artinya minuman, yang umumnya disediakan dengan model seduhan air panas. Ada pula yang disebut dengan “jamu”, seperti kunir asem (kunyit asam), beras kencur, cabe puyang, dan lain-lain.

Secara tradisional diyakini ada banyak khasiat minuman tersebut, walaupun bisa jadi belum ada penelitian ilmiah yangmendukung. Berbagai minuman dan jamu tersebut mampu menghangatkan tubuh, sebagiannya berkhasiat meredakan batuk, serta meningkatkan daya tahan tubuh.

Salah satu yang khas di daerah Yogyakarta adalah Wedang Uwuh. Dari segi namanya, wedang artinya minuman, sedangkan uwuh artinya sampah. Hah, minuman sampah ? Sebentar, itu hanya istilah saja. Disebut wedang uwuh karena bahan rempah dihidangkan dalam gelas yang tampak seperti tumpukan sampah, kemudian diseduh dengan air panas.

Ramuan Khas Wedang Uwuh

Aneka jenis herba yang menjadi kandungan wedang uwuh di antaranya adalah jahe, serutan kayu secang, serutan kayu manis, cengkih, daun pala. Kadang ditambahkan pula batang sereh atau daun jeruk. Bisa juga dibubuhi gula batu atau gula merah. Jika diseduh dengan air panas, akan tampak warna yang merah khas kayu secang.

Inilah ramuan yang apabila dimasukkan ke dalam sebuah gelas, tumpukannya tampak seperti sampah yang memenuhi gelas. Karena terdiri dari beraneka ragam jenis herba yang bentuk, ukuran, dan warnanya beraneka macam.

Saat ini sudah banyak dijumpai wedang uwuh dalam bentuk serbuk, syrop, bahkan dalam bentuk celup, semacam teh celup. Jika datang ke Yogyakarta, sudah sangat banyak toko menyediakan oleh-oleh wedang uwuh instan yang bisa anda bawa pulang. Namun belum pas rasanya jika anda belum merasakan yang asli, langsung melihat bagaimana rempah tersebut menumpuk di gelas menyerupai sampah.

Cara membuat wedang uwuh ini sederhana saja. Semua bahan dimasukkan ke dalam gelas, lalu diseduh dengan air mendidih. Jika membuat dalam ukuran banyak, rebuslah air hingga mendidih, lalu  berbagai bahan tersebut dimasukkan ke dalam air mendidih tersebut. Bercampurnya aneka bahan dalam wedang uwuh itulah yang menghasilkan minuman berwarna merah dari warna dominan secang. Bau harum menguar dari aroma kayu manis. Rasa hangat, pedas, manis, berasal dari jahe dan rempah lainnya.

Banyak Khasiat

Jika dilihat dari isinya, jahe diyakini bermanfaat untuk melancarkan peredaran darah. Jahe juga bersifat antikoagulan (antipembekuan darah) yang lebih hebat daripada bawang putih atau bawang merah. Bahkan jahe juga mampu menurunkan kadar kolesterol karena bisa mengurangi penyerapan kolesterol dalam darah dan hati. Penelitian yang dilakukan para ahli di Jepang memperlihatkan, jahe dapat menurunkan tekanan darah tinggi dengan jalan mengurangi laju aliran darah perifer (aliran darah tepi).

Kayu manis memiliki sifat antioksidan dan membuat rasa wedang menjadi lebih nikmat. Banyak herbalis meyakini bahwa campuran jahe dan kayu manis berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh karena kandungan antioksidannya tinggi. Dr Michael dari Herbacure menilai, berbagai kandungan bahan dalam wedang uwuh jika diuraikan satu per satu memang memiliki manfaat beragam. Manfaat itu terutama untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan memperlancar aliran darah.

Serutan kayu manis dan cengkih, adalah herba yang bersifat hangat, juga bisa memberikan aroma sekaligus sensasi rasa yang unik. Daun pala yang mengandung saponin, polifenol, dan flavonoid bermanfaat untuk menghilangkan nyeri, meredakan perut mulas karena masuk angin, melancarkan sirkulasi darah, dan mengatasi gangguan pada lambung.

Komponen penting lain dalam wedang uwuh adalah secang. Herba yang biasa disebut kayu secang (Caesalpinia sappan) ini telah lama dikenal sebagai bahan ramuan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti sifilis, batuk darah, dan radang. Kayu secang juga dapat dipergunakan sebagai campuran untuk minuman kesehatan dan penghangat badan. Penelitian yang dilakukan di Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, mengungkapkan bahwa secang memiliki kemampuan antioksidan, antikanker, memperlancar peredaran darah, dan melegakan pernapasan.

Terakhir, gula batu sebagai pelengkap untuk memberikan rasa manis, tanpa membuang aroma sekaligus rasa asli bahan-bahan ramuan ini.

Sumonggo pinarak Ngayojokarto, katuran ngunjuk Wedang Uwuh. Mantabbbbbb.... Suegerrrr......

Bahan :

http://kesehatan.kompas.com/read/2009/06/24/14584061/wedang.uwuh.sampah.yang.menyehatkan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun