Mohon tunggu...
Setio Budianto
Setio Budianto Mohon Tunggu... Guru - Saya adalah seorang Praktisi dan Akademisi Pariwisata, juga Guide Berbahasa Inggris. Disamping itu menulis buku fiksi dan non fiksi

Saya menyukai Pariwisata dan kebudayaan, sejarah terutama masa klasik Hindu Buddha. Juga menyukai perjalanan wisata serta topik mengenai lingkungan hidup serta pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Tarian Bocah Perkebunan (4)2008: Layar Terkembang

10 Juni 2023   12:30 Diperbarui: 17 Juni 2023   09:28 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       “Kudapan ini benar – benar luar biasa, pantas sangat legendaris!” ucapnya sambil membetulkan letak duduk.

       “Hmm… coklat krim ini juga. Eh, Fitz, ngomong – ngomong aku ke sini untuk memberitahumu sesuatu yang penting…” ucap Johan dengan mata berbinar. 

       “Apa? Kelihatannya sesuatu yang bagus?” 

       “Kantor… mengirimku… untuk pergi ke… Indonesiaaa…!” jawab Johan setengah berteriak.

       “Apa?! Jadi kau juga akan ke sana?! Yeahh… Indonesia!!”

ILO Headquarters, Geneva, Switzerland


Siang itu, ada rapat panel tentang rencana kegiatan ILO di Indonesia, mengingat tenggat waktu yang sudah cukup mendesak. Rapat itu meski dihadiri para petinggi ILO, berlangsung singkat saja. Fitz, selaku staf pengembangan menyampaikan presentasi tentang poin-poin penting masalah perkebunan, terutama setelah ia mendapat keterangan dan dokumentasi dari Stefan. Mendengar ulasan Fitz, para peserta banyak yang mengernyitkan dahi, membayangkan masalah yang membentang di depan mata. Namun, ketua ILO  yang visioner, menenangkan mereka. Ia tutup pertemuan itu dengan seruan yang penuh optimisme. 

“Saudara-saudara, tak perlu risau. Kita selalu dapat mengatasi masalah apapun, bahkan di negara yang dilanda perang dan konflik. Indonesia adalah negara yang aman. Konflik yang ada merupakan hal kecil. Aku yakin, dibawah Deputi Fitzgerald semua akan bisa teratasi!” Dan semua bertepuk tangan. Standing ovation yang meriah! Tak banyak briefing dan pengarahan yang diberikan oleh kantor masing-masing. Di ILO, Ludwig Fitzgerald adalah staf yang telah makan asam garam dunia perburuhan . Begitu pula Johan dari kantor OHCHR. 

Ia telah lama malang melintang di daerah-daerah operasi, mulai Bosnia hingga Myanmar. Persiapan ringan saja, apalagi demokrasi dan HAM Indonesia tercatat cukup baik di mata internasional. Inti pekerjaan kali ini hanya observasi dan sedikit evaluasi masalah pengakuan HAM di industri, serta persiapan pelatihan operator wisata untuk ecotourism  di daerah perkebunan. Pada hari yang telah ditentukan, merekapun terbang ke Indonesia dari Zurich. Dari rapat yang ditentukan, diputuskan dari ILO diwakili oleh Fitz, sedang OHCHR diwakili oleh Johan. Sementara Stefan turut serta, karena ia adalah seorang jurnalis dan kontributor media ternama.  

Catatan : 

Zopf      : Roti kepang khas Swiss yang lezat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun