Mohon tunggu...
Setiawan AN
Setiawan AN Mohon Tunggu... Guru - Calon Guru

Anglaras Ilining Banyu Angeli Nanging ora Keli - Sunan Kali Jaga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perwujudan Pemikiran Ki Hadjar Dewantara pada Komunitas Sekolah Marjinal Yogyakarta

30 Januari 2023   08:34 Diperbarui: 30 Januari 2023   08:44 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika membicarakan tentang pendidikan , Kita semua pasti tidak asing dengan nama  Ki Hadjar Dewantara , ya Ki Hadjar Dewantara(KHD)  merupakan bapak pendidikan  nasional  Indonesia dengan semboyan ing ngarsa sung tuladha (didepan memberi contoh), ing madya mangun karsa (ditengah membangun cita-cita), tut wuri handayani (memberikan dorongan dan arahan).Beliau memiliki peran penting bagi kemajuan pendidikan di Indonesia, salah satunya dengan mendirikan Taman Siswa.  

 Menurut Ki Hadjar Dewantara(KHD)  tujuan pendidikan yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggiting ginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyaraka. KHD memiliki keyakinan bahwa untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab maka pendidikan menjadi salah satu kunci utama untuk mencapainya. 

Pendidikan dapat menjadi ruang berlatih dan tumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diteruskan atau diwariskan. pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama ialah memerdekakan manusia sebagai bagian dari persatuan masyaraat . Manusia merdeka merupakan  manusia yang lahir atau batinnya tidak tergantung pada orang lain, akan tetapi bersandar atas kekuatan sendiri.

Salah satu sistem pengajaran Ki Hajar Dewantara, yaitu ‘Among’ , metode pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pola asih, asah, dan asuh dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan mandiri. 

Sejalan dengan KHD , Komunitas Sekolah Marjinal (KSM) ingin memberikan pendidikan kepada anak- anak kaum marjinal, Khususnya anak-anak pemulung di lapak pemulung kledokan dengan pendampingan belajar. Sehingga mereka bisa mandiri dan bisa mengubah taraf hidupan mereka menjadi lebih baik dan merdeka dari belengu ketidaktahuan dan kemiskinan,

Komunitas Sekolah  Marjinal (KSM) merupakan sebuah Komunitas non-profit  yang bergerak dibidang sosial yang berupaya untuk mengenalkan dunia pendidikan di kalangan anak- anak kaum marjinal  khususnya di Yogyakarta . KSM terbentuk sejak 10 November 2019 yang awalnya bernama Komunitas Sekolah Pemulung (KSP) , awal terbentuknya karena melihat keprihatinan  pendidikan  mayarakat di sudut Kota Jogja yang cenderung tidak diperhatikan . KSM berupaya mengenalkan dunia pendidikan ke anak-anak yang berasal dari keluarga terpinggirkan agar mereka  bisaan  merdeka  dan  hidup layak  tak bergantung terhadp uluran tangan orang lain .

 KSM awalnya didirikan di Lapak Pemulung Kledokan yang  awalnya bernama Komunitas Sekolah Pemulung (KSP)  yang  terletak  di kawasan Kledokan, Babarsari, Sleman. Di pertengahan 2022 KSM yang berada di lapak Pemulung  Kledokan digusur  dan akhirnya dipindah di Tambak Bayan dan berganti nama menjadi Sekolah Marjinal.

Kegiatan KSM diadakan di tiga tempat selain di Tambak bayan , ada di Jombor dan Badran  dan ditaun ini bekerjasama dengan Komunitas Peduli Bergerak , untuk  memeberikan  pendidikan di ranah kaum marjinal di Magelang . Dalam perjalanannya  KSM  tidak hanya berfokus kepada pendidikan saja tetapi  memiliki tiga program yaitu pendidikan, kesehatan dan advokasi .  Dalam program kesehatan KSM menjalankan Puskesmas jalanan dan posyandu jalanan yang mencakup moitoring kesehatan dan penyakit  warga lapak pemulung . Dalam pelaksanaannya KSM bekerja sama dengan komunitas lain seperti Harapan Fian dan jaringan relawan yang memiliki basic ilmu kesehatan .

Walaupun kalaupun ketimpangan pendidikan masih ada sampai dengan sekarang tatapi  dengan adanya orang- orang yang peduli dan mewarisi tekat KHD maka akan lahir KHD lainnya yang akan menuntaskan ketimpangan pendidikan  dan dengan berpendidikan diharapkan terjadi  perubahan kehidupan dari yang tidak tau menjadi tau, dan   akan menjadi manusia yang merdeka. Harapannya adalah ketika masih ada orang- orang yang peduli dengan orang lain khususnya kaum marjinal,  maka tujuan pendidikan akan tercapai sesuai dengan ajaran KHD  yaitu menjadi pribadi yang merdeka dan menjadi manusi yang bisa memanusiakan manusia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun