Mohon tunggu...
Paelani Setia
Paelani Setia Mohon Tunggu... Guru - Sosiologi

Suka Kajian Sosial dan Agama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Gerakan Sosial Online, Kekuatan Utama Aksi Protes?

6 Agustus 2020   07:54 Diperbarui: 6 Agustus 2020   19:35 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: sites.manchester.ac.uk

"Ketika teknologi menjadi membosankan, saat itulah efek sosial yang gila menjadi menarik,"-Mr. Shirky.

Dengan miliaran orang yang terpaku pada Facebook, WhatsApp, WeChat, Instagram, Twitter, dan layanan populer lainnya, media sosial telah menjadi kekuatan budaya dan politik yang semakin kuat, sampai-sampai efeknya sekarang mulai mengubah arah peristiwa global.

Sudah waktunya untuk mulai menyadari bahwa jejaring sosial benar-benar menjadi kekuatan yang menghancurkan dunia yang sudah lama dijanjikan para pendukung mereka-dan menjadi terkejut, bukannya gembira, dengan perubahan sosial besar yang bisa mereka hilangkan.

Hal ini seharusnya tidak mengejutkan. Di satu sisi, kita sekarang hidup melalui semacam versi 'bizarro utopia' yang beberapa orang di bidang teknologi pernah bayangkan akan dilepaskan oleh media sosial. Di sisi lain, ketergantungan pada media sosial semakin menggurita dan mendarah daging.

Selama sebagian besar dekade terakhir, kita telah melihat gerakan sosial progresif yang didukung oleh web bermunculan di seluruh dunia. Ada Revolusi Hijau di Iran dan Musim Semi Arab di Timur Tengah dan Afrika Utara. Di Amerika Serikat, kita melihat gerakan Occupy Wall Street dan protes #BlackLivesMatter.

Negara Islam telah menggunakan jaringan sosial untuk merekrut jihadis dari seluruh dunia untuk berperang di Irak dan Suriah, serta untuk menginspirasi serangan teroris di luar negeri.

Dan di Amerika Serikat, baik Bernie Sanders, seorang sosialis yang mencalonkan diri sebagai presiden sebagai Demokrat, dan Tuan Trump, yang pernah dicerca oleh sebagian besar anggota partai yang dipimpinnya sekarang, mengandalkan gerakan daring untuk menghancurkan status quo politik.

Mengapa semua ini terjadi sekarang?

Clay Shirky, seorang profesor di New York University yang telah mempelajari efek dari jejaring sosial, menyarankan beberapa alasan.

Salah satunya adalah dimana Facebook, yang telah mencapai skala epik yang benar-benar besar. Bulan lalu perusahaan melaporkan bahwa sekitar 1,8 miliar orang sekarang masuk ke layanan setiap bulan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun