Mohon tunggu...
Paelani Setia
Paelani Setia Mohon Tunggu... Sosiologi

Suka Kajian Sosial dan Agama

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Belajar dari "Catenaccio" dalam Menghadapi Pandemi Corona

29 April 2020   19:10 Diperbarui: 29 April 2020   19:04 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: internazionale.fr

Lantas, bagaimana jika pembelajaran dari taktik ini diaplikasikan dalam menghadapi pandemi Covid-19 seperti sekarang?

"Cattenaccio" Menghadapi Pandemi

Meski Catenaccio dianggap merusak seni sepak bola. Tetapi jika dilakukan dengan benar dan dikolaborasikan dengan sepak bola modern taktik ini akan menciptakan pertahanan yang sangat solid dan kuat. 

Alasannya, tentu hal ini akan membuat tim lawan berhenti mencetak gol. Helenio Herrera dengan Grande Inter-nya membuktikan efektivitas taktik ini dengan memenangkan empat gelar Scudeto Italia dan dua gelar Piala Champions Eropa pada dekade 1960-1970-an.

Strategi dengan memaksimalkan pertahanan yang dipatenkan Catenaccio bisa diambil pelajarannya dalam menghadapi pandemi Corona seperti sekarang. 

Dengan taktik ini, pemain diajarkan untuk tidak menjadi pecundang atau bermain kotor, melainkan gigih mempertahankan pertahanan dan kemudian membangun serangan secara sistematis untuk mencetak gol.

Dengan taktik ini, masyarakat harus dituntut kegigihannya dalam mempertahankan diri, keluarga, dan masyarakat agar terhindar dari virus berbahaya ini. 

Banyak cara bertahan yang baik yang bisa dilakukan diantaranya tidak mudik ke kampung halaman, tetap di rumah, dan beribadah di rumah. Ditambah upaya tetap menjaga kebersihan seperti cuci tangan, dan menggunakan masker.

Semua itu adalah strategi bertahan karena alasan ketidakmampuan manusia secara fisik menolak virus ini, ditambah kesolidan manusia sebagai makhluk sosial yang harus senantiasa dipupuk dan diwujudkan dalam bentuk nyata.

Namun, upaya pertahanan ini harus didukung dengan upaya menyerang yang skematis, seperti mencukupi kebutuhan APD bagi tenaga medis, evaluasi PSBB, dukungan organisasi kemanusiaan, hingga menggerakkan kesukarelaan pribadi untuk membantu sesama. Asalkan tetap menurut pada protokol kesehatan dan pemerintahan sebagai "pelatih". 

Meskipun demikian, pemerintah sebagai pelatih juga harus cermat dan telaten memainkan strategi yang akan dijalankan. Bertahan harus tetap digalakkan, tetapi menyerang juga harus bermodalkan kekuatan seimbang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun