Mohon tunggu...
Riecki Serpihan Kelana Pianaung
Riecki Serpihan Kelana Pianaung Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

"Hidup hanya berkelana dari sebuah serpihan untuk "menuju" mati" ____________________________________ @rskp http://www.jendelasastra.com/user/riecki-serpihan-kelana-pianaung https://domainxx.blogspot.co.id/ https://www.youtube.com/watch?v=M11_fpnT5_g&list=PL1k1ft1F9CCobi2FMkdqQ6H4PFFWPT--o&index=2 https://www.evernote.com/Home.action#n=c9ce48a1-38c2-4b2b-b731-c340d3352d42&ses=4&sh=2&sds=5&

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Wajah Sebuah Vagina

14 Juni 2016   19:25 Diperbarui: 14 Juni 2016   19:30 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: monochrome photography

Seumpama cakrawala  engkau adalah rembulan

Seumpama lautan  engkau adalah air

Seumpama rimba engkau adalah pepohonan

Seumpama warna  engkau adalah putih , seputih - putihnya

Seumpama  kehidupan kekal  engkau  adalah sorga

Seumpama perempuan, dia adalah ibu kita

ini sebuah ketulusan yang lahir dari rahim kebenaran

bukan untuk  sebuah kejahatan, bukan juga  panggilan setan dan para iblis,

 terkutuklah kamu;  yang meraung –raung  disetiap otak yang durjana ,

neraka pun meniolak tindakanmu, dengan semena – mena memperlakukan perempuan

 sebagai  tempat penyaluran hasrat yang tidak manusiawi, tidak bermoral, ahklak yang bejat,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun