Mohon tunggu...
Serlinda Uge
Serlinda Uge Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Universitas 17 agustus surabaya

Merupakan mahasiswa untag surabaya, jurusan administrasi publik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Partisipasi Masyarakat dalam Pengembangan Kampung Adat Bena di Desa Tiwuriwu Kabupaten Ngada

22 Desember 2022   00:00 Diperbarui: 22 Desember 2022   00:02 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Kampung Adat Bena. dokpri

Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Kampung Adat Bena Di Desa Tiwuriwu Kabupaten Ngada

Email : sherlindauge@gmail.com 

ABSTRAK

Potensi untuk menjadi destinasi yang sering menjadi daya tarik wisatawan seperti Provinsi Bali juga dimiliki oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur dimana jika berbicara mengenai destinasi wisata baik alam, budaya, sejarah, dan lain-lain, Nusa Tenggara Timur juga mempunyai daya tarik wisata yang bisa di katakan luar biasa. Salah satu tempat wisata yang menawarkan tempat wisata sebagai daya tarik tersendiri yang sering di kunjungi di Nusa Tenggara Timur adalah Kampung Adat Bena. Kampung Adat Bena adalah bagian dari Kabupaten Ngada. Kampung Adat Bena mempunyai ciri khas yang spesifik yaitu rumah rumah adat nya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, dan lebih menariknya di halaman rumah adat tersebut terlihat seperti kombinasi dari zaman megalitikum yang begitu indah untuk di pandang. Penelitian dengan judul Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Kampung Adat Bena di Desa Tiwuriwu Kabupaten Ngada menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Untuk menciptakan Kampung Adat Bena sebagai tempat wisata tentunya partisipasi dan keterlibatan dari masyarakat sangat di butuhkan, karena penduduk sekitar lah yang secara langsung berbicara dengan turis yang datang. 

Kata Kunci : Partisipasi Masyarakat, Pengembangan dan Kampung Adat

ABSTRACT

The potential to become a destination that often becomes a tourist attraction, such as the Province of Bali, is also owned by the Province of East Nusa Tenggara, where when it comes to tourist destinations, both natural, cultural, historical, etc., East Nusa Tenggara also has tourist attractions that can be said. extraordinary. One of the tourist attractions that offer tourist attractions as a special attraction that is often visited in East Nusa Tenggara is the Bena Traditional Village. Bena Traditional Village is part of Ngada Regency. Bena Traditional Village has specific characteristics, namely that the traditional houses have the same shape and size, and more interestingly, in the courtyard of the traditional house, it looks like a combination of the megalithic era, which is so beautiful to look at. The research entitled Community Participation in the Development of the Bena Traditional Village in Tiwuriwu Village, Ngada Regency uses a qualitative approach with a descriptive method. To create the Bena Traditional Village as a tourist spot, of course, participation and involvement from the community is really needed, because it is the local residents who directly talk to the tourists who come.

Keywords: Community Participation, Development and Traditional Villages

Latar Belakang

Pengembangan pariwisata yang dilakukan pada suatu destinasi yaitu desa wisata. Desa wisata adalah kawasan pemukiman dengan berbagai daya tarik wisata, Untuk menarik pengunjung datang dan pergi, menghabiskan waktu berhari hari, mengenal lebih dekat kebudayaan yang ada di desa, dan terlibat secara langsung dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, tempat wisata tersebut dirancang dengan biaya semurah mungkin. Menurut Hardiwijoyo pada tahun 2012 Pariwisata pedesaan dapat dilihat sebagai suatu kawasan dengan fasilitas lingkungan yang sesuai dengan tuntutan wisatawan dalam menikmati, mengenal, dan menghayati kekhasan desa dengan segala daya tariknya dan tuntutan kegiatan hidup bermasyrakat. Potensi untuk menjadi destinasi yang sering menjadi daya tarik wisatawan seperti Provinsi Bali juga dimiliki oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur dimana jika berbicara mengenai destinasi wisata baik alam, budaya, sejarah, dan lain-lain, Nusa Tenggara Timur juga mempunyai daya tarik wisata yang bisa di katakan luar biasa apalagi dengan letak geografis jarak antara Bali dan Nusa Tenggara Timur masih cukup dekat sehingga kemungkinan besar para turis yang berkunjung ke Bali bisa singgah ke Nusa Tenggara Timur. Nusa Tenggara Timur bahkan bisa menjadi salah satu pilihan destinasi wisata yang wajib di kunjungi sembari melihat melihat keberagaman budaya yang ada di Indonesia, dimana seperti yang kita ketahui Bali maupun Nusa Tenggara Timur menawarkan kebudayaan yang berbeda. Salah satu tempat wisata yang menawarkan tempat wisata sebagai daya tarik tersendiri yang sering di kunjungi di Nusa Tenggara Timur adalah Kampung Adat Bena. Kampung Adat Bena adalah bagian dari Kabupaten Ngada. Kampung Adat Bena mempunyai ciri khas yang spesifik yaitu rumah rumah adat nya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, dan lebih menariknya di halaman rumah adat tersebut terlihat seperti kombinasi dari zaman megalitikum yang begitu indah untuk di pandang. 

Kampung Adat Bena hingga saat ini ramai di kunjungi wisatawan, tercatat dalam satu tahun wisatawan yang datang bisa mencapai 20.000 jiwa (data per 2017). Pengembangan Kampung Adat Bena seharusnya di suport oleh penduduk sekitar, bila perlu dalam pengelolaanya penduduk sekitar wajib ikut berpartisipasi secara aktif. Muljadi dalam bukunya mengatakan bahwa masyarakat merupakan pelaku aktif dalam kegiatan pengembangan kepariwisataan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat itu sendiri dan kepariwisataan yang merupakan aktualisasi dari sistem ekonomi kerakyatan yang merupakan kegiatan seluruh lapisan masyarakat sebagai sumber ekonomi. Pengembangan kampung adat Bena sendiri hingga saat ini masih mengalami hambatan yang berasal dari penduduk sekitar apalagi dari para lansia yang masih kental dengan kebiasaan tradisonal. 

Metode Penelitian

Penelitian dengan judul Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Kampung Adat Bena di Desa Tiwuriwu Kabupaten Ngada menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun Sumber data yang di gunakan oleh penulis yaitu dari Data Sekunder diperoleh dari dokumen yang berkaitan dengan judul yang penulis teliti dan jurnal ilmiah sebagai perbandingan data.

Hasil Dan Pembahasan 

Profil Kampung Adat Bena 

Kampung Adat Bena adalah sebuah perkampungan yang terletak di kaki gunung Inerie dan secara geografis terletak pada ketinggian 1.500 meter di atas permukaan laut. Kampung Adat Bena mempunyai luas sekitar 3 hektar dan panjang 175 meter serta lebar nya 80 meter. Kampung Adat Bena di bagi atas dua dusun yaitu dusun Bena dan dusun Bena 1, Jarak antara ibukota Kabupaten (Bajawa) dengan Kampung Adat Bena sekitar 18 km. Saat ini di destinasi wisata Kampung Adat Bena sudah menyediakan listrik dan jaringan telkomsel. Kampung Adat Bena di duduki oleh 9 (sembilan) suku (klan) yang hidup secara aman dan rukun, Kampung Adat Bena di diami oleh 69 (enam puluh sembilan) kepala keluarga dengan total penduduk nya sebanyak 369 (tiga ratus enam puluh sembilan jiwa). Kehidupan sehari hari penduduk Kampung Adat Bena menggunakan bahasa daerah Ngada, bahasa Indonesia akan di gunakan apabila ada turis yang datang berkunjung. 

Dampak Dan Manfaat bagi penduduk setempat mengenai Kampung Adat Bena sebagai desa wisata

  • Dampak dan manfaat di bidang ekonomi

Dengan adanya wisatawan yang datang ke kampung adat Bena masyarakat bisa membaca dan memanfaatkan peluang serta meningkatkan kreativitas penduduk setempat dengan membuat makanan, souvenir, maupun kain adat yang di tenun untuk di jual. Situasi ini bisa menguntungkan masyarakat setempat.

  • Dampak dan manfaat di bidang sosial dan budaya

dampak dan manfaat di bidang sosial budaya ada dua bisa dampak negatif dan dampak positif, dampak negatif mengenai kampung adat Bena sebagai desa wisata yaitu bisa saja pengunjung atau wisatawan asing yang datang membawa arus globalisasi yang modern dalam artian memakai baju tali satu, celana pendek dll, hal ini sebenarnya bisa menjadi ancaman bagi anak muda yang tinggal di Kampung Adat Bena karena anak muda di kampung Adat Bena bisa saja mulai mengikuti gaya berpakaian para turis yang bertentangan dengan kebiasaan penduduk asli kampung Adat Bena. Dampak positif mengenai kampung adat Bena sebagai desa wisata yaitu penduduk mulai mengenal hal hal baru dari wisatawan, Kampung Adat Bena beserta budayanya juga bisa di kenal oleh orang luar dan keadaan dimana kampung adat bena di jadikan sebagai desa wisata bisa membuat penduduk lokal lebih kreative dan membaca serta memanfaatkan peluang yang ada. Dengan di jadikan Kampung Adat Bena sebagai desa wisata dan menawarkan budaya sebagai daya tarik pengunjung sebenarnya bisa menjadi ancaman atau bencana karena penduduk lokal  mulai menerima baik modernisasi dan meninggalkan kehidupan yang tradisonal. 

  • Dampak dan manfaat di bidang lingkungan

Dengan di jadikan Kampung Adat Bena sebagai tempat wisata, masyarakat maupun pemerintah setempat bisa lebih memperhatikan lingkungan kampung, merawat dan menata kampung adat tersebut. 

Partisipasi Masyarakat

Ada dua (2) partisipasi masyarakat yang akan penulis bahas yaitu 

  • Keterlibatan Masyarakat

Untuk menciptakan Kampung Adat Bena sebagai tempat wisata tentunya partisipasi dan keterlibatan dari masyarakat sangat di butuhkan, karena penduduk sekitar lah yang secara langsung berbicara dengan turis yang datang. Dalam menjalankan Kampung adat Bena sebagai destinasi budaya, semua penduduk lokal adalah anggota kelompok yang mengelolah kampung tersebut. Penduduk sekitar seharusnya mengikuti semua peraturan dan norma yang di buat oleh ketua kelompok pengelolah agar bisa menciptakan situasi nyaman bagi turis, adapun contoh masyarakat yang memelihara anjing harus di rantai sehingga tidak mengganggu (membuat takut) pengunjung yang datang. contoh lainnya kuburan keluarga yang sudah meninggal yang seharusnya di makamkan di halaman depan rumah (sesuai dengan adat penduduk kampung adat Bena), kini di pindahkan di kebun belakang rumah demi menciptakan tempat wisata yang nyaman. Penduduk lokal hingga saat ini tidak pernah berselisih dengan turis yang berkunjung. 

  • Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan masyarakat di artikan suntuk menjadikan masyarakat lebih kreatif, membangun penduduk setempat serta penduduk dimampukan untuk bisa membaca dan memanfaatkan peluang yang ada mengenai  kunjungan dari para turis sehingga bisa  mendatangkan manfaat bagi penduduk sekitar. 

Kesimpulan

Di zaman yang sudah modern saat ini penduduk kampung adat Bena masih mempertahankan adat istiadat yang tradisonal yang di wariskan oleh leluhur. Rumah rumah adat dengan ciri khasnya di pertahankan sehingga bisa di manfaatkan untuk menjadi tempat wisata. Karena kampung Adat Bena ini di manfaatkan sebagai tempat wisata penduduk setempat di haruskan untuk ikut terlibat secara aktif dalam pengembangannya. Keadaan ini bisa menguntungkan penduduk setempat baik dari segi ekonomi, sosial budaya dan lingkungan. Masyarakat yang ramah membuat turis yang berkunjung merasa nyaman karena mendapatkan penyambutan hangat dari penduduk setempat.

Saran 

Saran saya sebagai penulis yang mengkaji tentang partisipasi masyarakat dalam pengembangan Kampung Adat Bena sebagai tempat wisata yaitu :

  • Alangkah baiknya pemerintah lebih memperhatikan dan membuat aturan mengenai pelestarian kampung adat bena sehingga kampung adat Bena tetap terjaga kelestariannya di tengah bahaya arus modernisasi yang semakin hari semakin berkembang dengan cepat. 

Daftar Pustaka 

Tini Evelyne, Putu Pramania 2018 Vol 3 No 1 "Peran Serta Masyarakat Pada Pelestarian Kampung Adat Bena Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Di Flores Nusa Tenggara Timur"

Rosvita Flaviana, Irawinne Rizky dkk, 2019 Vol 14 No 1 "Strategi Pengembangan Objek Wisata Kampung Tradisonal Bena Kabupaten Ngada Flores Nusa Tenggara Timur (NTT)"

Idelfonsius Mariki Dala, Maemunah dkk, 2021 "Partisipasi Masyarakat Dalam Pengembangan Kampung Adat Tutubhada Sebagai Desa Wisata"

Veronika Petu, 2022 Vol 1 No 5 "Partisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengembangan Daya Tarik Wisata Kampung Bena di Desa Tiwuriwu Kecamatan Jerebu'u Kabupaten Ngada NTT"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun