Mohon tunggu...
Septyan Hadinata
Septyan Hadinata Mohon Tunggu... buruh

Ikhlas bersama sabar dalam mengembara di dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Saat Komite Sekolah Absen di Area Grey Zone Pendidikan

16 Oktober 2025   08:12 Diperbarui: 16 Oktober 2025   08:12 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar : https://kangsuresnote.wordpress.com

Tanpa regenerasi, komite kehilangan daya hidup dan keberpihakan publik.

Lebih parah lagi, pertanggungjawaban kepada orang tua sering kali sebatas formalitas.

Rapat diadakan, laporan dibacakan, lalu disetujui tanpa banyak diskusi.

Padahal orang tua berhak tahu dan berhak menyampaikan pandangan --- bukan sekadar hadir untuk tanda tangan daftar hadir.

Terjebak dalam Budaya Seremonial

Sosiologisnya, komite sekolah seharusnya menjadi wadah partisipatif: ruang untuk mendengar, menyuarakan, dan menengahi.

Namun yang terjadi sering kali sebaliknya: hubungan sekolah--komite--orang tua bersifat satu arah.

Sekolah memutuskan, komite mengiyakan, orang tua menerima.

Ketika muncul masalah, semua pihak berdiri di sisi masing-masing.

Guru merasa diserang, orang tua merasa tak didengar, sekolah kehilangan wibawa, dan komite sekolah --- tak tahu harus berpihak ke siapa.

Area Grey Zone: Antara Disiplin dan Pelanggaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun