Mohon tunggu...
Septika Wahyu Diananda
Septika Wahyu Diananda Mohon Tunggu... -

Eiittsss,\r\n\r\njangan biarkan orang yang kita cintai, merebut impian kita.....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak

13 November 2012   22:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:26 3497
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1352846420608842281

[caption id="attachment_209171" align="alignright" width="300" caption="Peran Orang Tua Mendidik Anak"][/caption]

Semua orang tua tentunya menginginkan buah hatinya tumbuh menjadi pribadi  yang baik, cerdas dan berkualitas. Hanya saja, dalam prosesnya tak bisa lepas dari peran seorang pendidik. Persoalannya, masih ada pendidik yang tidak menyadari betapa pentingnya arti pendidikan bagi anak. Selain itu, terkadang juga ada pendidik yang pengetahuannya cukup minim dalam memberikan pendidikan yang baik terhadap anak.

Padahal, berbicara tentang pendidikan pastinya ada suatu proses yang di dalamnya terdapat beberapa unsur. Dalam hal ini pendidik sebagai subyek, anak didik sebagai obyek, dan proses pendidikan sebagai predikatnya. Dalam konteks pendidikan, peran orang tua sangat berpengaruh terhadap anak dari pada guru sekolah. Ini juga melihat, orang tua merupakan pendidik pertama yang ditemui anak sejak anak lahir. Serta, orang tua lah yang memiliki waktu mengawasi lebih lama di banding dengan pendidik di sekolah atau guru.

Seperti semboyan Depdiknas, yang berasal dari pemikiran seorang tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara, yang berbunyi, "Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani". Semboyan ini mengandung pengertian, saat di depan peran orang tua sebagai pendidik yaitu dengan memberi contoh atau suri tauladan yang baik bagi anak-anaknya. Ketika orang tua berada di tengah anak-anak, orang tua membimbing dan membina mereka. Adapun ketika berada di belakang, orang tua mengikuti dan mengawasi anak-anaknya.

Allah Swt pun telah berfirman dalam dalam surat at-Tahrin ayat 6, "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka."

Sebagian ulama salaf, seperti Ibnul Qayim, menafsirkan ayat tersebut perihal penekanan pada tugas orang tua untuk mengajar atau mendidik anak-anaknya

Ibnul Qayyim berkata mendidik dan mengajar anak adalah hal yang wajib, berdasarkan ayat ini, serta penafsiran ulama salaf terhadapnya. Yaitu mereka berkata, "Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka." (At-tahrim: 6), dengan maksud "Ajarkan dan didiklah mereka."

Dengan demikian, baik dari sudut pandang agama ataupun pemerintah, tugas orang tua atas pendidikan bagi anak adalah suatu hal yang niscaya. Harapannya, anak bukan saja terhindar dari api neraka sebagaimana disampaikan dalam kitab suci, namun juga selama hidupnya dapat memberikan manfaat bagi nusa dan bangsa.

Adapun tanggungjawab orang tua di sini adalah, pertama, bertanggungjawab dalam mendidik atau memberikan pengetahuan, sikap dan keterampilan yang lain di dalam kehidupannya. Kedua, memiliki tugas sebagai pemimpin keluarga untuk mengatur kehidupan anggota keluarganya. Ketiga, menjadi tauladan yang ideal. Keempat, mempunyai tanggungjawab di dalam kehidupan anggota keluarganya baik yang bersifat fisik dan materiil maupun mental spiritual. (Zakiah Darajat, 1987: 183)

Mendidik bukan Memaksa

Semboyan Depdiknas di atas, jauh sebelumnya juga telah disampaikan oleh penyair fenomenal Kahlil Gibran dengan syairnya yang cukup terkenal, yang mengisahkan ada seorang wanita mendekap anak-anaknya. Wanita itu berkata, "Putramu bukanlah putramu, mereka adalah putra-putri kehidupan yang mendambakan hidup mereka sendiri, mereka datang melalui kamu, tapi tidak dari kamu, dan sungguhpun bersamamu, mereka bukan milikmu." Syair tersebut dilanjutkan, "Engkau adalah busur dari mana, bagaimana anak kehidupan putra putrimu melesat ke masa depan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun