Mohon tunggu...
Septian Rizky Ramadhan
Septian Rizky Ramadhan Mohon Tunggu... Sekolah Menengah Atas

Rasa ingin tahu lebih

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Nilai Budaya dan Tradisi dalam Proses Pembuatan Sate Maranggi

5 Agustus 2025   11:05 Diperbarui: 5 Agustus 2025   10:20 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hidangan Sate Maranggi (Sumber : Yummy App)

Sate Maranggi merupakan salah satu kuliner khas dari daerah Purwakarta dan Cianjur, Jawa Barat, yang telah menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat setempat. Hidangan ini bukan sekadar makanan biasa tetapi juga mempresentasikan nilai-nilai budaya yang diwariskan secara turun temurun Setiap tusuk sate tidak hanya memuat potongan daging yang lezat, melainkan juga mengandung kisah nilai gotong royong, serta kekayaan tradisi lokal yang patut dilestarikan.

Dalam proses pembuatannys, Sate Maranggi mengandalkan bumbu marinasi khas yang meresap ke dalam daging, terdien dan bawang putih, ketumbar, kecap, dan air asam. Uniknya daging untuk Sate Maranggi direndam terlebih dahulu sebelum dibokar, berbeda dengan kebonyakan sate lain yang dibumbu setelah matang Teknik ini telah digunakan oleh para pembuat sate sejak zaman dahulu dan diwariskan dari generasi ke generasi. Hal ini mencerminkan pentingnya nilai ngamumule atau memelihara tradisi dalam masyarakat Sunda.

Selain aspek teknis dalam memasak pembuatan Sate Maranggi juga memperlihatkan adanya nilai kebersamaan dari kekeluargaan. Pada momen momen tertentu seperti lebaran, hajatan, stau açara adat, masyarakat akan berkumpul untuk memasak dan menikmati Sate Maranggi bersama. Proses ini tidak hanya agang makan bersama, tetapi juga mempererat hubungan sosial dan memperkuat ikatan antar anggota komunitas. Tradisi ini menjadi bukti bahwa makanan dapat menjadi sarana pelestarian nilai sosial dan budaya pelestarian nilai sosial budaya

Nilai ekonomi pun turut melekat dalam tradisi pembuatan Sate Maranggi Bernyak pelaku usaha kuliner lokal yang menggantungkan hidupnya dari penjualan sate ini. Mereka biasanya menjalankan usaha keluarga yang diwariskan secara turun temurun, sehingga selain bernilai budaya, sate ni juge memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian lokal Melalui keberlanjutan usaha tersebut, budaya Sate Maranggi tetap hidup dan dikenal luas, baik dalam negeri maupun mancanegara

Dengan demikian, Sate Meranggi bukan hanya makanan khas yang menggoda selera, tetapi juga ambol kearifan lokal yang mencerminkan tradisi, nilai kebersamaan, serta ketahanan budaya. Pelestarian tradni pembuatan Sate Maranggi berarti menjaga jati diri bangsa dan memperkaya khazanah budaya Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi generasi muda untuk terus mengenal, menghargai, dan molestarikan warisan budaya ini agar tidak tergerus oleh zaman

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun