Mohon tunggu...
Septian DR
Septian DR Mohon Tunggu... Translator dan Wiraswasta -

TRANSLATOR & KOMIKUS

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Petualangan Para Kupu-kupu Malam Bagian 6

29 Maret 2016   14:20 Diperbarui: 29 Maret 2016   14:46 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Joni muncul di kamar, melihat Rina berbaring menatap langit-langit begitu sendu dengan smartphone masih di tangan. Joni mencopot baju dan kini bertelanjang dada, lalu berbaring di samping Rina. "Jadi nggak?" goda Joni, suaranya begitu parau. "Aku sudah buka baju nih."

"Big Boss kampret memata-matai kita, Jon. Dia memasang kamera pengintai tersembunyi di kamar kita ini."

"Hah?"

"Nafsu bercintaku masih berkobar, tapi aku tak mau percintaan luar biasa kita terekspos oleh Big Boss lagi. Dia juga mengancam akan menyebarkan video kita saat bercinta tadi malam ke khalayak ramai. Pikirkan itu."

"Yang kupikirkan saat ini adalah kita harus membungkam Big Boss. Kau setuju, Rina?"

Rina mengangguk, lalu bangkit dan duduk di ranjang, sementara Joni masih berbaring menatap langit-langit kamar. "Tampaknya Big Boss memasang kamera di balik langit-langit kamar kita, Rin."

Mendongak memandang langit, Rina hanya menjawab. "Sepakat, Sayang. Jadi mari kita serbu Big Boss. Kamu masih ingat markas besarnya?"

Joni menggelengkan kepala, lalu bangkit dan duduk di ranjang, memakai bajunya kembali lalu merangkul Rina. "Kau benar-benar tidak mau bercinta sekarang, Rin? Aku sudah sikat gigi pakai Mouth Wash, pasta gigi paling cemerlang yang pernah kubeli. Menggunakan Mouth Wash membuat semua wanita akan menempel pada pria layaknya gulma."

Nafsu Rina menggelegak kembali, lalu dia cium bibir suaminya itu erat-erat. Rasanya Rina mau pingsan keenakan. Mouth Wash membuat mulut Joni begitu cemerlang, wangi, juga harum. "Joni, aku tak kuat lagi jadinya."

"Tak kuat bagaimana?"

"Tak bisa lagi kutahan gejolak ini."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun