Kita kini berada di tahun 2025 dalam kalender Masehi, atau yang sering disebut Common Era (CE). Tapi pernahkah kita berhenti sejenak dan membayangkan: apa saja yang telah terjadi selama ribuan tahun sebelum saat ini? Bagaimana manusia bisa beradaptasi dan terus berkembang hingga sampai di titik peradaban hari ini?
Dalam proses menulis beberapa artikel belakangan ini, aku menemukan sejumlah perspektif menarik yang memperkaya cara pandang terhadap sejarah panjang umat manusia.
Perspektif utama datang dari seorang profesor ekonomi di Columbia University bernama Jeffrey Sachs. Dalam bukunya yang berjudul The Ages of Globalization, Sachs menyuguhkan narasi sejarah yang tidak biasa---ia menggabungkan sudut pandang sosial, sejarah, geografi, dan ekonomi dalam satu benang merah.
Alih-alih melihat sejarah sebagai rangkaian peristiwa yang terpisah, Sachs membaginya menjadi tujuh fase globalisasi---dimulai dari zaman batu, ketika manusia masih hidup berburu dan meramu, hingga ke era digital yang kini kita jalani. Kekuasaan datang dan pergi, peradaban bangkit dan runtuh, tapi benang merahnya sama: manusia terus mencari cara untuk terhubung satu sama lain dan membentuk dunia yang lebih besar dari komunitas sekitarnya.
Secara garis besar, argumen yang dibawa oleh Jeffrey Sachs mirip dengan gagasan Ray Dalio---salah satu investor global paling berpengaruh dan pendiri Bridgewater Associates. Dalam bukunya yang berjudul Principles for Dealing with the Changing World Order, Dalio menyajikan narasi yang tak kalah menarik tentang bagaimana kekuatan dunia muncul, berjaya, lalu runtuh dalam pola siklus yang berulang.
Tak berhenti di situ, ada satu lagi karya yang tak kalah penting dalam merangkai kepingan puzzle sejarah manusia: Guns, Germs, and Steel karya Jared Diamond. Sebagai seorang profesor geografi sekaligus sejarawan, Diamond mencoba menjawab pertanyaan besar tentang mengapa peradaban berbeda-beda di berbagai belahan dunia. Ia menelusuri faktor lingkungan, biologi, dan teknologi sebagai penentu utama dalam membentuk peradaban manusia.
Dari ketiga buku ini---The Ages of Globalization dari Sachs, The Changing World Order dari Dalio, dan Guns, Germs, and Steel dari Diamond---kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih utuh tentang sejarah panjang umat manusia. Tulisan ini akan mengajak kita menjelajahi perjalanan peradaban dengan menggunakan kerangka tujuh fase globalisasi ala Jeffrey Sachs, dilengkapi beberapa perspektif penting dari karya-karya Dalio dan Diamond. Jadi, mari kita mulai perjalanan melintasi ribuan tahun sejarah dunia!
1. Paleolithic Age (70.000 -- 10.000 BCE)
Dalam konteks sains, inilah fase awal manusia purba, sebuah era yang oleh konsensus ilmiah diyakini bermula dari Afrika. Pada masa ini, manusia hidup secara nomaden---berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk bertahan hidup, dengan aktivitas utama berburu dan meramu. Tak ada tempat tinggal yang tetap. Tapi justru dengan terus berpindah inilah, manusia mulai menyebar ke berbagai wilayah, terutama menuju Eurasia. Era ini sering disebut sebagai Zaman Batu (Stone Age), karena alat-alat yang digunakan mayoritas terbuat dari batu. Walau terdengar sederhana, inilah fondasi pertama peradaban manusia.