Menilik ruang podcast di Spotify, channel lokal kini makin populer, tema juga makin beragam.
Ada Podkesmas, channel lokal paling populer yang digawangi Ananda Omesh dan Imam Darto ini menawarkan fun talks yang menghibur dan juga sarat nilai kehidupan.
Lalu ada juga Kajian Hanan Attaki, pendakwah yang sangat populer di kalangan milenial ini memberi dimensi baru dalam dunia dakwah modern.
Uniknya ada juga Do You See What I See, channel horror story yang sangat populer karena memberikan pengalaman true story telling yang menyeramkan tentunya.
Selain itu ada juga Makna Talks (creativity), BKR Brothers (daily life), PORD nya Raditya Dika (comedy), Montalks-nya Andika Diskartes (finance), dan masih banyak lagi.
Bosan dengan konten lokal ? podcast juga memberi kita pilihan untuk menikmati siaran internasional seperti TED Daily Talks, BBC Global, dan The New York Times.
Pengalaman Baru
Audiens Indonesia memiliki tipikal menyukai hal-hal yang baru. Podcast memberikan pengalaman baru yang lebih mudah diakses dimanapun dan kapanpun.
Tidak harus duduk manis melihat video atau mencatat, tapi bisa sambil beraktivitas ringan. Productivity booster!
Bisnis podcast memang sedang bertumbuh pesat. Laporan Global Entertainment and Media Outlook 2019-2023 yang dirilis PWC, memperkirakan bahwa di tahun 2022 pendapatan iklan podcast akan melebihi koran digital.
Bukan tidak mungkin bisa lebih cepat, karena di tahun 2019, Spotify melaporkan bahwa jumlah pendengar podcast melonjak 50%.
Ya, kini podcast telah menjelma menjadi salah satu gaya hidup baru kaum urban. Tidak hanya sekadar fun talks, namun aspek religius, finansial, kreativitas, hingga spiritual semua ada disini. Sangat insightful.