Guru adalah motor penggerak dalam pendidikan. Dari seorang guru, dapat melahirkan puluhan bahkan ratusan profesi, dari mulai buruh sampai dengan pemilik perusahaan sekalipun. Jasa guru memang sangat besar, maka wajar jika ada semboyan "Guru adalah patriot pahlawan bangsa tanpa tanda jasa".
Dulu, guru merupakan sosok yang sangat disegani dan dihormati layaknya kedua orang tua siswa sendiri. Bahkan guru disebut sebagai orang tua siswa saat di sekolah. Dahulu, ketika siswa melakukan kesalahan di sekolah dan dihukum guru, kemudian siswa tersebut pulang ke rumah, maka siswa tersebut tidak akan mendapatkan pembelaan, bahkan justru mendapat hukuman tambahan dari orang tua aslinya. Namun saat ini malah sebaliknya.
Negatifnya, guru tidak lagi memiliki "power"atau disegani di sekolah. Guru saat ini terkungkung oleh peraturan yang membuat guru menjadi tak disegani lagi.
Ketika guru menghukum siswanya berupa cubitan ataupun sebagainya sekarang malah siswa itu mencoba melawan dan malah di bela oleh orang tuanya dengan alasan mereka sudah membayar mahal sekolah tersebut.
 Hal ini harus menjadi perhatian khusus bagi pemegang kebijakan pendidikan bangsa ini, dengan memberikan pembekalan kepada guru-guru untuk bagaimana membuat guru kembali disegani dengan tanpa melalui cara kekerasan. Dan juga membuat masyarakat kembali faham bagaimana posisi seorang guru yang dahulu disebut "orang tua di sekolah". Sehingga terjadi timbal balik yang baik antara guru, siswa, dan orang tua.