Mohon tunggu...
Sepi Seven Boma
Sepi Seven Boma Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

Goreskan pena hitammu sembari tulisan jemarimu dihidupkan menjadi catatan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenikmatan Sesaat

11 Desember 2022   12:04 Diperbarui: 11 Desember 2022   12:08 982
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artikel ini lantas ditulis karena baca beberapa berita heboh perselingkuhan/tangkapan layar

Namun, itu hanya di mata manusia bukan di mata Tuhan menurut Alkitabiah. Seolah kita percaya ternyata ada yang mengaku sudah terlanjur selingkuh di mata bumi.

Jika berkeinginan menjadi manusia sejati mengakui kesalahan bukan gengsi kelabui dan menyembunyikan perbuatan yang diperbuat.

Berani berbuat berani pula bertanggung jawab bukan lari kenyataan limpahkan masalah sama orang lain.

Tipu muslihat memperpara keadaan dan hanya orang dungu yang bisa percaya. Seorang penipu profesional bisa dikatakan raja penipu tak berbuah.

Seorang penipu tidak akan menemukan kehidupan hakiki, mereka tetap berada pada garis kebodohan dan terkutuk.

Hukum tabur tuai masih memberi jaminan hidup berasas sikap, tindakan dan perbuatan manusia.

Mati Rasa Sesalkan Pikiran

Ditinggal sebentar istri berkiprah selingkuh dengan laki lain.

Artikel ini lantas ditulis karena baca beberapa berita heboh perselingkuhan/tangkapan layar
Artikel ini lantas ditulis karena baca beberapa berita heboh perselingkuhan/tangkapan layar
Setelah suami pulang istrinya lagi ketahuan selingkuh. Lantas istri melutut suami minta ampun. Sementara suami selingkuh menunduk kepala merasa bersalah.

Istri pinta suami sah untuk diampun. Mungkin angan istri - suami itu 'ampas makanan' yang hendak buang di tempat sampah? Istri kesal bukan salah suami.

Jika sudah merasa bersalah angkat kaki keluar rumah. Daripada tinggal bertahan hingga suami kecewa berulang-kali atas tindakan imoral yang diperbuat istri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun