4. Tenaga pendidik dan dokter masih kurang di sana. Banyak guru dan dokter yang didatangkan dari Sampang dan mereka harus menyeberang setiap pagi menuju Pulau Mandangin. Dengan model penyeberangan yang cukup ekstrim, yaitu menggunakan perahu bermesin yang biasa digunakan nelayan mencari ikan. Satu jam terapung di atas Selat Madura. Dikenakan biaya 7.000 untuk sekali penyeberangan. Dan terkadang penyewa perahu tidak memperhatikan muatan. Yang penting semua bisa terangkut dan sampai ke pulau seberang.
5. Dahulu, Pulau Mandangin juga disebut Pulau Kambing. Banyak sekali kambing di Pulau Mandangin. Saya lihat memang iya. Tapi, kata warga jumlah kambing mulai menurun. Kambing di sana, dibiarkan bebas tanpa di kandang. Sehingga, kotoran kambing pun berceceran di mana-mana. Tentunya, hal ini berdampak juga bagi kesehatan warga.
6. Kurangnya kegiatan yang bersifat kepemudaan, membuat pemuda di sana mengarah kepada pergaulan bebas. Diperlukan kegiatan kepemudaan yang produktif untuk mengisi waktu luang mereka. Nanti, selama satu bulan di sana kami akan mencoba membaur dengan mereka dan mengajak mereka untuk melakukan hal-hal produktif seperti membuat kerajinan, mengolah ikan, dll..
Dengan melihat kondisi Pulau Mandangin yang seperti ini, kami akan membuat beberapa program untuk mengisi selama satu bulan KKN. Salah satu program terbesar kami pastinya "Gerakan Mandangin Bersih". Bagaimana membudayakan hidup bersih kepada masyarakat Pulau Mandangin. Mengenalkan bahaya membuang sampah di laut. Dan mengenalkan bagaimana mengolah sampah yang baik dan bernilai ekonomis. Serta beberapa program lain selain lingkungan, yaitu bidang perekonomian, kesehatan, dan pendidikan. Untuk kesehatan kurang lebih kita akan mengadakan penyuluhan makanan sehat. Dan perekonomian akan mengajarkan pengolahan ikan agar memiliki nilai jual tambah. Di bidang pendidikan kami akan mencoba menghidupkan Rumah Pintar di Pulau Mandangin yang terhenti dan ada beberapa lainnya. Banyak hal yang perlu kita lakukan untuk Mandangin lebih baik. Namun, karena hanya satu bulan KKN kami mencoba menjalankan program yang bisa dilanjutkan masyarakat Mandangin sendiri setelah kami selesai KKN.
Publikasi ini diharapkan mampu menggugah teman-teman kompasianer se-Indonesia untuk lebih peka terhadap potensi alam milik Indonesia. Masyarakat Mandangin sendiri, seharusnya mampu mengolah potensi alamnya ini lebih baik lagi. Dan semangat inilah yang akan ditularkan kami satu Tim KKN kepada masyarakat Mandangin. Bagi temen-temen kompasianer yang berniat membantu baik berupa donasi buku ataupun dana sebagai sponsor kami, bisa email saya dan saya akan kirim proposalnya agar lebih tau mendalam pembahasan tentang Pulau Mandangin ini.
Karena berbagi itu indah. Tidak harus sendiri kita bisa melakukan bersama-sama.
jihansyahfauziah@gmail.com
