Mohon tunggu...
Gema AisyiyahMasruri
Gema AisyiyahMasruri Mohon Tunggu... Alumni Mahasiswa

Penulis yang menyukai aroma hujan.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

AI, Teman Berupa Mesin yang Bisa Menusukmu dari Belakang

14 Agustus 2023   14:29 Diperbarui: 16 Agustus 2023   00:15 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi artificial intelligence. (Sumber: Freepik/rawpixel via kompas.com)

Pasalnya, pelanggan mereka tentu saja memilih menggunakan AI untuk mendapatkan sebuah gambar HD, dan unik, hanya dengan menuliskan deskripsi gambar apa yang mereka mau. Lalu, hanya dengan menunggu beberapa menit-bahkan detik, gambar tersebut sudah jadi. Selain itu, untuk menjadikan foto mereka seperti orang Korea, Jepang, dsb. pun AI mampu melakukannya. 

Bahkan, mengganti latar belakang foto, hingga pakaian yang dikenakan pun dengan mudah dilakukan oleh AI. Makanya, para artis pun berbondong-bondong menciptakan dan mengisi petisi larangan dalam memanfaatkan AI sampai merugikan mereka sendiri.

Kasus lainnya adalah pada buku. Para penulis pasti sudah merasakan keresahan ini sejak adanya ChatGPT. Keresahan mereka pun mendapatkan jawabannya, khususnya di luar negeri, banyaknya buku yang dijual mengatasnamakan seorang penulis dengan tanpa izin. 

Para oknum dengan sengaja menampilkan profil dari penulis tersebut, agar tulisan yang sebenarnya diciptakan oleh ChatGPT dapat laris terjual. 

Hal ini dikarenakan nama dari penulis tersebut sudah cukup terkenal, dan bisa ditemukan di berbagai laman blogging. Oleh sebab itu, para oknum memanfaatkan hal tersebut untuk mengais uang dengan cara yang tidak halal.

Kasus lainnya adalah berbagai buku yang ditarik dari pasar, karena ketahuan ditulis dengan bantuan AI, khususnya ChatGPT. 

Hal ini pun menjadi keresahan bagi para penulis, apalagi yang masih merintis, sebab buku yang 'dituliskan' orang-orang tidak bertanggung jawab ini justru mampu mendapatkan popularitas hingga diterbitkan ke pasar.

Mengalahkan para penulis yang menghabiskan waktu berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun untuk melakukan riset, demi menghasilkan karya yang berkualitas kepada para pembacanya.

Tapi dari 2 kasus di atas, kitab oleh bernapas lega, sebab kini ChatGPT dan AI lainnya, akan saling bertarung untuk menjatuhkan satu sama lain. 

Sisi dimana para oknum memanfaatkan AI demi kepentingannya sendiri, melawan AI yang bertujuan menangkap dan menekan kasus tersebut, bahkan kini negara-negara di Eropa, dan banyak negara di dunia yang mulai melakukan pelarangan tertentu terhadap penggunaan ChatGPT, dan AI sejenisnya.

Kalau begitu, saya sebagai penulis juga berharap, AI juga mampu meredam tulisan-tulisan di platform seperti Wattpad dan sejenisnya, yang menuliskan cerita seorang anak yang masih berusia di bawah umur, sudah menempuh pendidikan S3 dan sudah menjadi CEO.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun