Mohon tunggu...
Gema AisyiyahMasruri
Gema AisyiyahMasruri Mohon Tunggu... Alumni Mahasiswa

Penulis yang menyukai aroma hujan.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Artikel Utama

AI, Teman Berupa Mesin yang Bisa Menusukmu dari Belakang

14 Agustus 2023   14:29 Diperbarui: 16 Agustus 2023   00:15 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi artificial intelligence. (Sumber: Freepik/rawpixel via kompas.com)

ilustrasi oleh AI. (Sumber: europarl.europa.eu)
ilustrasi oleh AI. (Sumber: europarl.europa.eu)

Hal ini justru menjadi keresahan, apalagi bagi pengguna media sosial yang menggunakan wajahnya seperti seorang makeup artist, blogger kesehatan kulit dan sejenisnya.

Kasus lainnya pada April 2023 silam, seorang ibu justru hampir tertipu oleh sebuah panggilan telepon, yang menirukan suara anaknya, dengan dalih menjadi korban penculikan. 

Kisah ini bermula ketika Jenifer menerima telepon dari seorang anaknya yang menangis ketakutan, karena dia tengah diculik oleh orang-orang yang tidak dikenal. 

Ketika Jenifer hendak melaporkan penculik ini ke polisi, terdengar suara 'pria' yang mengancam nyawa anaknya jika Jenifer berani melaporkan hal ini ke polisi.

Meskipun begitu, Jenifer tidak tinggal diam, dia berusaha menelepon suaminya, sementara temannya tetap menghubungi polisi. Suaminya pun mengatakan, bahwa anaknya yang dikira sedang diculik, justru berada di kamar, jelas suaminya.

Hal ini justru menjadi kebingungan bagi Jenifer dan suaminya, bagaimana bisa dia mendengar suara anaknya yang menangis ketakutan, sementara di waktu bersamaan, anaknya justru sedang berada di rumah. 

Pihak kepolisian yang ditelefon oleh teman Jenifer pun melakukan investigasi, dan menjelaskan dugaan bahwa pelaku menggunakan teknologi AI untuk menirukan suara seorang anak perempuan, kemudian menciptakan skenario agar orang tua merasakan panik lalu mengirimkan sejumlah uang secara tidak sadar agar anaknya bisa kembali dengan selamat.

Kasus lain yang menjadi perdebatan, khususnya bagi para artis dan penulis adalah, teknologi AI mampu meniru, bahkan digunakan sebagai platform menciptakan sebuah karya, tanpa harus memiliki kemampuan dalam menciptakan karya tersebut. 

Contohnya pada berita dimana banyak artis nasional dan internasional yang melalukan protes terhadap perkembangan teknologi AI, yang sudah mampu menciptakan sebuah gambar, misalnya gambar seekor kucing, dalam hitungan menit, bahkan tanpa harus membayar sepersen pun.

Kita yang bukan seorang artis mungkin tidak berdampak langsung dengan hal tersebut, namun para artis merasa sangat dirugikan akan kemajuan teknologi tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun