New Norma menjadi Peluang disatu sisi dan ancaman disisi lainnya.
Akan terjadi New Norma setelah Pandemik Covid-19.
Begitu kata para ahli.
Kalau saya hanya pengamat yang kurang ahli, tetapi sok tahu.
New Norma akan tercipta pasca Covid-19,banyak kebiasaan-kebiasaan  yang dulu jarang dilakukan, pasca covid akan jadi kebutuhan. Misal pemakaian hand sanitizer di setiap akan dan setelah melakukan sesuatu, desinfektan di rumah dan lingkungannya, APD lengkap untuk tenaga medis, masker yang bukan hal luar biasa jika dipakai sehari-hari, alat kesehatan dan minuman kesehatan yang akan diburu terus, gaya hidup sehat, suplemen makanan dan minuman.Â
Serta berbagai macam life style yang akan menjadi New Norma yang sebelumnya tidak ada atau sangat terbatas. Rapat tak perlu hadir cukup video conference atau pelatihan yang diistilahkan webinar atau web seminar.
Akan muncul bisnis-bisnis baru dengan adanya New Norma ini. Beriringan juga akan matinya bisnis yang dulu digemari dan booming. Pemulihan kesehatan dan upaya menjaga kesehatan akan jadi fokus industri utama.
Sebagai contoh fenomena New Norma ini adalah kasus bom Bali. New Norma yang muncul pasca bom Bali adalah meningkatnya kebutuhan akan alat detektor keamanan masuk gedung, alat monitoring cctv, security company, bodyguard dsb.
Nah, sejauh mana kita bisa bertahan pada era pasca Covid dan bagaimana kita melihat bisnis di eran New Norma pasca covid-19 ini,itu sangat tergantung dengan ketajaman insting kewirausahaan (Entrepreneurship) kita para pelaku pasar.Â
Bagi yang bukan pelaku wirausaha tentu akan amat tergantung dengan daya tahan perusahaan tempat bekerja, khususnya swasta. Apakah perusahaannya termasuk kena dampak ringan, sedang atau berat dengan adanya PHK atau dirumahkan.
Bagaimana dengan dunia pendidikan?????
Orangtua sudah terasa akibat anak-anaknya belajar di rumah. Mereka menjadi guru yang siap siaga untuk anak karena guru hanya menugaskan dan tuga tersebut dalam bentuk daring.Â
Para guru yang gagap teknologi menjadi orang yang mau tahu dan mencari tahu demi menuntaskan pekerjaannya dari rumah. Beragam aplikasi yang digunakan guru untuk menyebarkanluaskan tugasnya untuk siswa. Aplikasi yang kerap digunakan adalah media sosial. Akhirnya siswa dapat berjam-jam melihat gawai hanya untuk menuntaskan pembelajaran.
Dampak ekonomi pastinya terasa. Kuota internet yang biasanya habis dalam satu bulan terpaksa atau dipaksa habis sebelum bulan. Semua dilakukan secara daring mulai tugas sekolah,ujian sekolah, sampai absen siswa.Â
Bagaimana dampak bagi kemajuan pendidikan dan kecerdasan anak?? Hal ini belum dilakukan penelitian lebih lanjut. Apakah siswa merasa lebih pandai ketika tidak bertatap muka dengan guru atau justru tak bisa apa-apa?
 tahun ini adalah tahun di mana siswa kelas 6, 9, 12 belajar lebih dini untuk tidak Ujian Nasional dengan mengandalkan SKHUN untuk  bisa terjaring dalam sekolah favorit. mereka akan bertarung dengan sistem yang baru dan tidak bisa dipungkiri menjadi PR yang hebat untuk dunia pendidikan.
Semoga yang terbaik bagi kita semua. New Norma adalah peluang, juga ancaman jika tidak bijak menyikapi.
Berikut catatan Nielsen, 4 kategori produk yang tumbuh signifikan secara year to date:
Hand sanitizer, Â dari 1% ke 199%
Sabun tangan cair 285%
Antiseptik cair 233%
Tisu basah 151%
Berikut sektor usaha yang berkembang selama pandemi:
59% toiletries & cosmetics
39% HH equipment
28% food & beverages
24% HH products
22% transport, Â travel, financial
12% obat dan kimia
11% komunikasi
3% retail dan jasa
Sebaliknya sektor yang berkembang minus:
-3% busana
-5% perawatan bayi dan ibu hamil
-15% produk industri
-31% Automotive
-54% jasa properti
*Berdasarkan survey: Perilaku Online yang berubah besar-besaran di masa pandemi
Meningkat:
- donasi
- kebutuhan pokok
- e-learning
- konsultasi medis
Menurun:
- Smartphone & electronic
- fashion dan asesoris
- kosmetik & kecantikan
- travel & luggage
Sepanjang Covid-19, konsumen Indonesia melakukan ini:
54% nonton TV di rumah
48% nonton YouTube
48% memasak
46% menghabiskan waktu bersama orang tua
45% main video games
42% bersih-bersih rumah atau berkebun
36% tidur
27% e-learning
18% baca buku