Orangtua sudah terasa akibat anak-anaknya belajar di rumah. Mereka menjadi guru yang siap siaga untuk anak karena guru hanya menugaskan dan tuga tersebut dalam bentuk daring.Â
Para guru yang gagap teknologi menjadi orang yang mau tahu dan mencari tahu demi menuntaskan pekerjaannya dari rumah. Beragam aplikasi yang digunakan guru untuk menyebarkanluaskan tugasnya untuk siswa. Aplikasi yang kerap digunakan adalah media sosial. Akhirnya siswa dapat berjam-jam melihat gawai hanya untuk menuntaskan pembelajaran.
Dampak ekonomi pastinya terasa. Kuota internet yang biasanya habis dalam satu bulan terpaksa atau dipaksa habis sebelum bulan. Semua dilakukan secara daring mulai tugas sekolah,ujian sekolah, sampai absen siswa.Â
Bagaimana dampak bagi kemajuan pendidikan dan kecerdasan anak?? Hal ini belum dilakukan penelitian lebih lanjut. Apakah siswa merasa lebih pandai ketika tidak bertatap muka dengan guru atau justru tak bisa apa-apa?
 tahun ini adalah tahun di mana siswa kelas 6, 9, 12 belajar lebih dini untuk tidak Ujian Nasional dengan mengandalkan SKHUN untuk  bisa terjaring dalam sekolah favorit. mereka akan bertarung dengan sistem yang baru dan tidak bisa dipungkiri menjadi PR yang hebat untuk dunia pendidikan.
Semoga yang terbaik bagi kita semua. New Norma adalah peluang, juga ancaman jika tidak bijak menyikapi.
Berikut catatan Nielsen, 4 kategori produk yang tumbuh signifikan secara year to date:
Hand sanitizer, Â dari 1% ke 199%
Sabun tangan cair 285%
Antiseptik cair 233%
Tisu basah 151%