Mohon tunggu...
Sendi Suwantoro
Sendi Suwantoro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua SEMA FTIK IAIN Ponorogo 2023/2024

Jangan pernah meremehkan orang walaupun bersalah jangan memandang diri sendiri ketika punya kelebihan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Mimpi yang Dibeli

15 Januari 2024   09:32 Diperbarui: 15 Januari 2024   09:58 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tahun 2043, dunia telah berubah. Teknologi telah berkembang pesat, dan kini, manusia bisa membeli mimpi.

Di sebuah kota besar, ada seorang pemuda bernama Andi. Andi adalah seorang pekerja keras, tapi dia selalu merasa lelah dan tidak bahagia. Dia merasa hidupnya monoton dan membosankan.

Suatu hari, Andi melihat iklan di televisi tentang sebuah perusahaan yang menjual mimpi. Perusahaan itu menawarkan berbagai macam mimpi, mulai dari mimpi berlibur ke tempat-tempat eksotis hingga mimpi menjadi orang sukses.

Andi tertarik dengan iklan itu. Dia berpikir, mungkin dengan membeli mimpi, dia bisa menemukan kebahagiaan yang selama ini dia cari.

Andi pun pergi ke perusahaan itu dan membeli sebuah mimpi. Mimpinya adalah mimpi menjadi seorang musisi terkenal.

Saat tidur malam itu, Andi bermimpi menjadi seorang musisi terkenal. Dia tampil di atas panggung, disaksikan oleh ribuan orang. Dia memainkan musiknya dengan penuh semangat, dan semua orang menyukainya.

Andi terbangun dari mimpinya dengan perasaan bahagia. Dia merasa seperti telah menemukan tujuan hidupnya.

Baca juga: Ibu, Penjahit Mimpi

Andi pun mulai belajar musik dengan sungguh-sungguh. Dia berlatih setiap hari, dan dia semakin mahir bermain musik.

Setelah beberapa tahun, Andi akhirnya berhasil menjadi seorang musisi terkenal. Dia memiliki banyak penggemar, dan dia sering tampil di berbagai acara musik.

Andi akhirnya menemukan kebahagiaan yang selama ini dia cari. Dia menemukannya di dalam mimpi, tapi mimpi itu tidak sekadar mimpi. Mimpi itu adalah motivasi baginya untuk mewujudkan impiannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun