"Selama ini, apa yang telah dilakukan penduduk?"
      "Mereka menggeropyok siang dan malam."
      "Ada hasilnya.?"
      "Tikus itu bagai siluman. Sebentar menyerang, sebentar sembunyi. Dalam waktu singkat, tanaman telah ludes."
      "Tentu saja. Apa yang dilakukan penduduk itu sia-sia saja. Sebab, mereka bukan tikus sembarangan. Hanya ada satu jalan. Yaitu, kamu harus bisa menangkap raja tikus di padepokan Ngliguk. Jika raja tikus yang tidak lain adalah penjelmaan adikmu sendiri itu sudah tertangkap, maka tikus-tikus bawahannya akan sepi sendiri."
      "Baiklah Ki, sekarang saya akan ke Ngliguk untuk menangkap raja tikus jahanam itu," kata Sula tidak sabar.
      "Tunggu!"
      Sula menghentikan langkahnya. "Ada apa, Ki?" tanyanya lagi.
      "Ada yang harus kau jalani untuk menangkap raja tikus itu."
      "Katakan, Ki!"
      "Jika kau berjalan dari sini menuju Ngliguk, arahnya ke selatan. Orang biasa  memerlukan waktu kurang lebih tujuh hari. Kau harus berjalan sambil mendesis agar cepat tiba di sana. Kau boleh melewati jalan yang biasa dilalui orang. Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama, kau akan sampai di tempat tujuan."