Mohon tunggu...
senadamakrobpi2022
senadamakrobpi2022 Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Praktikum Profesi Makro 2022 Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Wajah Pendidikan di Pesisir Subang

28 Oktober 2022   08:53 Diperbarui: 30 Oktober 2022   16:43 1524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keluh kesah dan harapan yang sama juga telah disampaikan oleh Wahyar, salah satu tenaga pendidik yang telah bekerja selama 18 tahun. Status gurunya saat ini adalah Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

"Fisik sekolah ini memprihatinkan sekali. Untuk segi pembelajaran pun kurang karena banjir, fasilitas sekolah hampir habis terkena banjir air rob," ujarnya.

Tidak hanya itu, Wahyar juga menyampaikan keresahannya, yaitu tidak adanya bantuan dari pemerintah, orang tua murid yang cuek dengan sarana dan prasarana yang tidak memadai dan administrasi yang kurang tertata. Meski banyaknya kekurangan, Wahyar masih memiliki harapan pada sekolah SDN Mayangan.

"Terkhusus untuk kedepannya, harapan saya yaitu SD dapat dilihat oleh pemerintah atau pihak yang peduli, serta lebih baik dari SD lainnya," kata Wahyar dengan penuh harap.

DOKPRI
DOKPRI

Perkataan serupa juga dikeluhkan oleh Hasan, guru yang baru bekerja di SDN Mayangan selama 2 tahun. Lagi dan lagi sarana dan prasarana yang tidak memadai menjadi permasalahannya. Harapannya pun tidak jauh berbeda dengan guru lainnya.

"Harapan saya, ingin memajukan dan mengembangkan anak-anak disini. Semoga SDN Mayangan segera diperbaiki." katanya saat diwawancara.

Sebagai tenaga pendidik tentu tidak mudah untuk mengabdi pada negeri, apalagi jika sarana dan prasarana sekolah yang tidak memadai. Para guru di SDN Mayangan memiliki tanggung jawab yang begitu besar, selain itu mereka harus bertahan dengan kerasnya kehidupan di pesisir.

Kamis, 27 September 2022 merupakan pertama kalinya kami menginjakkan kaki di SDN Mayangan. Kala itu kami tengah melakukan Praktikum di Dusun Krajan, Desa Legonwetan.

Miris, itulah yang kami pikirkan pada saat itu. Melihat bangunan yang hampir seluruh lantai, dinding dan tembok yang terkelupas, genangan air di pekarangan sekolah, pintu-pintu kelas yang sudah rusak, sebagian jendela kelas yang sudah bolong dan masih banyak lagi fasilitas yang sudah tidak layak.

Kami berharap SDN Mayangan dapat segera diperbaiki dan mendapat perhatian dari pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun