Plagiarisme bukan hanya isu kecil yang jarang terjadi, data membuktikan bahwa masalah ini nyata dan cukup serius. Sebuah studi yang dilakukan oleh Amalina dan Ardiansyah (2025) dalam Jurnal Pendidikan Tambusai menemukan bahwa lebih dari 38% mahasiswa mengaku pernah melakukan plagiarisme, baik karena ketidaktahuan maupun disengaja. Sementara itu, penelitian dari Universitas Pahlawan (2024) menunjukkan adanya lonjakan kasus plagiarisme selama pembelajaran daring, terutama saat pandemi. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi, meski bermanfaat, juga membawa risiko jika tidak disertai pemahaman etika digital yang memadai. Dengan fakta-fakta ini, semakin jelas bahwa plagiarisme bukan sekadar pelanggaran teknis, melainkan juga persoalan budaya dan tanggung jawab bersama.
Langkah Sederhana untuk Mencegah Plagiarisme
Mencegah plagiarisme tidak harus rumit. Ada beberapa cara sederhana tapi efektif yang bisa dilakukan oleh mahasiswa, dosen, dan institusi untuk mendorong budaya menulis yang jujur dan orisinal:
1. Tingkatkan Literasi Informasi
Mahasiswa perlu dibekali pemahaman tentang bagaimana mencari, menggunakan, dan mencantumkan sumber referensi dengan benar. Literasi digital seharusnya menjadi bagian penting dari pendidikan dasar di perguruan tinggi.
2. Gunakan Alat Deteksi Plagiarisme
Aplikasi seperti Turnitin, Grammarly, Plagscan, dan Copyscape bisa membantu memeriksa apakah tulisan kita mengandung duplikasi dari sumber lain. Ini bisa menjadi langkah awal untuk menghindari plagiarisme tidak disengaja.
3. Bangun Budaya Akademik yang Jujur
Dosen dan tenaga pendidik harus menjadi contoh dalam menjaga integritas. Kampus juga perlu memiliki aturan yang jelas soal plagiarisme dan menanamkan nilai kejujuran sejak awal perkuliahan.
4. Sediakan Panduan Penulisan yang Mudah Diakses
Buku panduan atau modul digital yang menjelaskan cara menulis karya ilmiah dan mengutip dengan tepat sebaiknya disediakan oleh setiap kampus, agar mahasiswa tidak bingung saat menyusun tugas.
Rekomendasi Cerdas untuk Mahasiswa dan Kampus
Agar upaya mencegah plagiarisme bisa berjalan efektif, perlu kolaborasi antara mahasiswa dan institusi pendidikan. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan diantaranya:
Untuk Mahasiswa:
Gunakan aplikasi manajemen referensi seperti Mendeley atau Zotero agar lebih mudah menyimpan dan menulis kutipan.
Selalu baca ulang dan periksa tulisan sebelum dikumpulkan untuk memastikan tidak ada bagian yang menjiplak.
Hindari menunda tugas. Waktu yang cukup akan mencegah godaan menyalin karya orang lain.
Untuk Kampus dan Lembaga:
Adakan pelatihan rutin tentang etika penulisan ilmiah, termasuk penggunaan alat bantu kutipan.
Terapkan penggunaan aplikasi pendeteksi plagiarisme untuk semua tugas akhir, artikel, atau laporan mahasiswa.
Tegakkan sanksi yang adil dan konsisten, bukan untuk menghukum semata, tapi sebagai bentuk edukasi agar mahasiswa lebih sadar dan bertanggung jawab.