Mohon tunggu...
Selsa
Selsa Mohon Tunggu... Administrasi - blogger

aku wanita biasa

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Goes to Yogya, Menyusuri Solo dan Yogya

17 Maret 2023   19:54 Diperbarui: 17 Maret 2023   19:57 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Goes to Yogya, menjadi harapan awal untuk kebangkitanku memulai lagi ikut even-even dari Kompasiana. 

Acara Goes to Yogya kali ini dileaderi oleh Mbak Muthia, diikuti oleh kompasianer dari Kudus, Mbak Sri Subekti, Semarang Mbak Wahyu Sapta Rini, Tangerang/DKI Pak Sutiyono, Sukma, Pak Taufik, Mbak Muthia, Solo Agnes Dyah, Yogya Agustina, Meisha, Dian, Sementara aku mewakili Temanggung.
Para kompasianer luar kota dapat menginap di Homestay W House yang terletak di daerah Mantrijeron, dekat Alun-alun Kidul Yogyakarta. Tempatnya asyik, dengan kapasitas 3 kamar tidur (2 kamar dengan 1 bed besar, 1 kamar dengan 2 bed sedang), 2 kamar mandi, dapur, ruang tamu, ruang makan, tempat jemuran dan juga teras yang seejuk karena ada pohon besar menaunginya. Persisnya di belakanag Hotel Awana, homestay ini cukup tenang, karena tidak bising dari lalu-lalang kendaraan. Di homestay itu juga disediakan alat-alat masak dan makan yang lumayan komplit, jadi kita bisa memasak sendiri.

Homestay W House, foto: Muthia
Homestay W House, foto: Muthia

Perjalanan Goes to Yogya pertama kali tanggal 8 Maret 2023 pukul 17.30 WIB, yaitu ke Kopi Lumbung Mataram, Kota Gede. Resto dengan nuansa Jawa yang menyajikan masakan rumahan ala-ala Jawa dan juga anek masakan bakmi membuat kami serasa tersihir untuk betah di sana. Menikmati wedang rempah, aneka cemilan, dan juga masakan Jawa sambil ngobrol membuat kami lupa waktu. Sekitar pukul 21.00 kami semua berpamitan balik ke homestay untuk istirahat.

Foto: Selsa
Foto: Selsa


Pagi harinya setelah ngobrol beberapa sambil menikmati Lumpia khas Semarang yang dibawa Mbak Wahyu Sapta, kami bertujuh bertolak ke Stasiun Tugu untuk kemudian ke Solo menggunakan KRL. Tujuan utama di Solo adalah melihat dari dekat Masjid Syeikh Zayed. Masjid megah hibah dari Pangeran Uni Emirat Arab, Syeikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan pada Bapak Presiden Jokowi. Masjid Syeikh Zayed di Solo ini merupakan replica lebih kecil lagi dari Masjid Syaikh Zayed di kota Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab.

Masjid Syeikh Zayed, foto: Wahyu Sapta
Masjid Syeikh Zayed, foto: Wahyu Sapta


Setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam, akhirnya kami sampai di Stasiun Solo Balapan. Sebelumnya, waktu di Stasiun Tugu, telah bergabung 3 Kompasianer Yogya, Dian, Agustina dan Meisha. Sedangkan Agnes Diah menyusul kami di masjid.
Berlanjut dengan jalan kaki, menyusuri rel kereta sekitar 1 km, akhirnya kami semua tiba di Masjid Syeikh Zayed yang megah ini. Rupanya keberadaan masjid ini telah membuat banyak orang ingin berkunjung. Terbukti dengan ratusan umat yang telah memadati masjid ini.meski akses jalan menuju masjid sebagian masih dalam taraf perbaikan, namun puluhan kendaraan yang membawa umat tidak mengalami kemacetan yang tinggi.
Bangunan masjid ini teridiri dari dua lantai, lantai bawah khusus untuk berwudhu dan kamar kecil. Sedangkan bangunan di atasnya untuk sholat.Untuk tempat wudhu dan kamar kecil sangat luar makanya meski antri pun tak begitu lama, selain itu tempatnya bersih dan sangat nyaman. Adapun teras yang sangat luas digunakan pengunjung untuk duduk-duduk santai dan istirahat.
Untuk saat ini, bangunan utama masjid dibuka hanya waktu sholat 5 waktu tiba saja, setelah selesai sholat jama'ah. Pintu utama ditutup kembali, jadi para pengunjung yang terlambat mengikuti sholat jama'ah bisa sholat di teras.
Puas berkeliling di masjid, kami melanjutkan perjalan berikutnya. Rombongan terbagi menjadi 3, rombongan pertama Mbak Muthia, Agnes Diah, Pak Taufik dan Pak Sutiyono jalan ke warung makan Tenda Biru, aku, Mbak Sri Subekti, Sukma dan Mbak Wahyu Sapta meuju Istana Mangkunegaran, sementara Kompasianer Yogya masih menunggu di area Masjid.
Sayang seribu kali sayang, Istana Mangkunegara telah tutup saat rombongan kami tiba pukul 14.10 WIB, karena hari itu Kamis malam Jum'at Kliwon dan kawasan Istana mau bersiap-siap untuk pengajian. Untuk meredam kecewa kami berfoto di pintu gerbang istana saja.

Pintu Gerbang Istana Mangkunegara Solo, foto: Selsa
Pintu Gerbang Istana Mangkunegara Solo, foto: Selsa


Dari Istana Mangkunegara kami menuju Stasiun Balapan, rombongan lain sudah berkumpul di sana untuk kemudian balik ke Yogyakarta.
Sebelum kembali ke homestay tentu kami tak melewatkan waktu untuk menikmati Malioboro di senja hari. Kebetulan destinasi Malioboro sangat dekat dengan Stasiun Tugu, hanya berjarak sekitar 500M.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun