Mohon tunggu...
Sella Intani
Sella Intani Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Ekononi

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Langkah Lanjutan untuk Mendorong Pemulihan Ekonomi di Masa Pandemi Covid-19

22 November 2020   23:21 Diperbarui: 23 November 2020   00:11 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

2.Untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional di masa COVID-19, Bank Indonesia lebih menekankan dalam penguatan sinergi ekspansi moneter dengan akselerasi stimulus fiscal Pemerintah.

3.Bank Indonesia juga terus memperkuat koordinasi langkah -- langkah kebijakan dengan pemerintahan dan menjaga stabilitas makroekonomi dan system keuangan, termasuk menyediakan pandangan bagi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui mekanisme repo dan pembelian SBN yang dimiliki LPS sesuai Peraturan Pemerintah No. 33 Tahun 2020.

4.Bank Indonesia juga terus mempercepat system digitalisasi pembayaran untuk mempercepat implementasi ekonomi dan keuangan digital sebagai bagian dari upaya pemulihan perekonomian melalui kolaborasi antara bank dan fintech untuk melebarkan akses UMKM dan masyarakat kepada layanan ekonomi dan keuangan.

Nilai tukar Rupiah tetap aman terkendali sesuai dengan fundamental. Rupiah secara point to point pada triwulan II 2020 mengalami apresiasi yang dipengaruhi oleh aliran masuk modal asing yang cukup besar pada Mei dan Juni 2020, meskipun secara rata mencatat depresiasi karena diakibatkan oleh level yang masih lemah pada April 2020. 

Pada awal Juli 2020, Rupiah dan mata uang regional sedikit tertekan seiring ketidakpastian global, termasuk akibat kembali meningkatnya resiko geopolitik AS-Tiongkok. Hingga 15 Juli 2020, Rupiah terdepresiasi rendah baik secara point to point maupun secara rata dibandingkan dengan level Juni 2020. 

Pada level akhir 2019, Rupiah terdepresiasi 4,83%. Untuk kedepannya, Bank Indonesia memandang nilai tukar Rupiah masih berpotensi menguat seiring dengan level yang secara fundamental masih under valued di dukung dengan inflasi yang rendah dan terkendali, sedangkan defisit transaksi berjalan sangat rendah, imbal hasil asset keuangan domestic yang kompetitif, dan premi resiko Indonesia yang mulai menurun. Untuk mendukung efektifitas kebijakan nilai tukar, Bank Indonesia terus menjaga ketersediaan ikuiditas baik dipasar uang maupun pasar valas dan memastikan bekerjanya mekanisme pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun