Kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan perlu ditanamkan sejak dini. Masalah sampah masih menjadi persoalan utama di banyak daerah, terutama di pedesaan. Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Institut Teknologi Garut yang tengah bertugas di Desa Situsari, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, berinisiatif membuat plang edukasi sampah sebagai salah satu program kerja Kelompok 16.Â
Plang edukasi sampah yang dibuat mahasiswa KKN ini dipasang di Pertigaan SDN 1 Situsari.Â
plang edukasi yang dibuat mahasiswa KKN juga menampilkan fakta menarik seputar lamanya sampah terurai. Di salah satu plang tertulis:
"Tahukah Anda, sampah membutuhkan waktu sangat lama untuk terurai? Styrofoam tidak bisa terurai, botol plastik air minum memerlukan sekitar 450 tahun, kaleng butuh 200 tahun, sementara kemasan botol karton atau teh kotak baru terurai setelah 20 tahun."
Tulisan ini sengaja dibuat agar masyarakat lebih mudah menyadari dampak nyata sampah terhadap lingkungan. Dengan membaca informasi tersebut setiap hari, diharapkan warga desa akan semakin termotivasi untuk mengurangi penggunaan barang sekali pakai serta lebih peduli pada kebersihan lingkungan.
"Kami ingin memberikan pesan sederhana, tetapi terus terbaca setiap hari. Harapannya, masyarakat lebih sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan," ujar Oki Muthoharoki
Program ini mendapat apresiasi dari perangkat desa dan warga. Kepala Desa Situsari menyampaikan bahwa langkah ini sangat membantu pemerintah desa dalam upaya menjaga lingkungan.
"Plang edukasi ini sangat bermanfaat. Masyarakat jadi punya pengingat visual agar tidak membuang sampah sembarangan," katanya.
Warga juga menyambut baik, terutama karena plang dipasang di lokasi yang sering dilalui anak-anak sekolah. Dengan begitu, edukasi bisa dilakukan secara tidak langsung setiap hari.
Dengan adanya plang edukasi sampah ini, mahasiswa KKN berharap masyarakat desa semakin peduli pada lingkungan. Tidak hanya membuat desa lebih bersih dan sehat, tetapi juga menumbuhkan kebiasaan positif yang bisa diwariskan kepada generasi berikutnya.
"Semoga ini menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi kebersihan desa dan kelestarian lingkungan,"Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI