Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Memancing Cerita

9 November 2020   09:23 Diperbarui: 9 November 2020   09:42 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Berulang kali teman-teman membujukku untuk bersedia menemani Mereka memancing ikan di Laut, namun Aku punya beragam alasan untuk menolak. Jujur saja yaaa, bukan Aku tidak mau, tetapi Aku tidak menemukan keasyikan memancing. Kenapa? Karena Aku termasuk manusia yang malas bergerak, apalagi untuk aktifitas yang berkeringat. Kebayangkan kalo mancing, berpanas-panasan, lempar pancing terus bengong nungguin pancing disenggol sama Ikan. Padahal Ikannya sendiri juga baru bangun dan masih asyik ngelamun, eeeh dipancing. Khan aneeeeh!.

Lebih lucu lagi kalau mancing di kolam. Lhaaa gimana enggak lucu coba. Pertama ikannya dilepas sama pemilik kolam, terus Kita  lepas pancing dan umpan dimakan ikan dan Ikan diangkat ke darat. Habis itu dikiloin, bayar dan dibawa pulang, dimana asyiknya. Udahlah mending kalo mau bawa ikan untuk disantap di rumah, udah sekalian beli aja di pasar. Begitu argumen terakhir yang Aku lontarkan ketika teman-teman kembali mengajakku untuk ikut memancing.

"Ya udaaah, kalo gitu Kita mancing di Laut aja tapi kamu ikut yaaa!", kata Arman meyakinkanku.

"Wuaduh ke laut? Kataku heran.

"Iya, Kita mancing ke Laut, sensasinya beda lho!" Ben-ben mencoba menjelaskan.

"Ya mancing, mancing aja. Pasang umpan, lempar ke laut habis itu nunggu sambil ngelamun umpannya dimakan ikan. Terus Tarik. Ya udah, dimana sensasinyaaaa!" kataku mencoba membantah.


"Gini deh, Kamu ikut aja. Nanti terserah disana mau mancing boleh mau berenang silahkan" Kata Michel ga sabaran.

"Berenang? Di laut lagi, wuaduh Kamu khan tahu Aku enggak bisa berenang!" sahutku lagi.

"Terserah Kamu mau ngapain, pokoknya harus ikut!!!"kata Michel memaksa.

Akhirnya Aku ikut berangkat menuju Kepulauan Seribu menemani teman-teman memenuhi Hasrat Mereka yang sudah di ubun-ubun untuk memancing. Sepanjang perjalanan perutku enggak bisa diajak kompromi. Rasa mual yang sangat membuatku ingin muntah dan serasa dunia berputar terbalik. Dalam situasi setengah pingsan, Aku melihat diriku dikerubuti para Alien lengkap dengan peralatan pancingnya. Tetapi yang menjadi sasaran pancing adalah diriku. "iiiiih sereeeemmmmm!".

Setelah menempuh perjalanan laut yang membosankan tersebut, kami tiba di Pulau Bidadari. Kami berencana menginap selama tiga hari dua malam. Berbeda dengan teman-teman, kalo Mereka sibuk menyusun rencana memancing mengitari beberapa pulau dan menuju titik rumpon yang telah disiapkan oleh Pemandu. Sedangkan Aku malah sibuk mencari ide untuk menulis perjalananku yang membosankan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun