Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Melawan Arus

28 Oktober 2020   09:35 Diperbarui: 28 Oktober 2020   09:49 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Beberapa hari sudah berlalu pertemuan denganku sobat mas Iwan. Ada semangat untuk bangkit, meskipun masih dibarengi dengan keraguan. Untuk menambah keyakinan diriku, Aku putuskan untuk menggeluti hobi yang puluhan tahun telah ditinggalkan, baca buku.  Untuk menambah wawasan dan rasa percaya diri, kucoba membaca kembali buku-buku motivasi dan kisah sukses berbisnis.

Sebenarnya banyak buku yang dulu Aku beli begitu saja, tanpa sempat untuk membaca. Dahulu Aku suka membeli buku hanya sekedar ikutan tren di Kantor, karena punya Bos yang suka baca buku. Tetapi setelah Si Bos pindah dan digantikan oleh Bos lain yang enggak pernah menyinggung perbukuan, maka kebiasaan itu lenyap ditelan bumi.

Di saat duduk di perpustakaan mini milik Kami sekeluarga, Aku menemukan banyak sekali buku-buku mahal yang masih terbungkus plastik secara utuh. Bahkan Aku masih menemukan buku yang ditandatangani oleh penulisnya tanpa pernah dibuka, apalagi dibaca. Ada kebahagiaan yang membuncah dalam diriku ketika melihat begitu banyak ilmu yang siap kuserap sebagai modal untuk melangkah lebih jauh.

Kebiasaan baruku ini seperti aneh dimata Istri dan Anak-anakku, tetapi Mereka terlihat membiarkan begitu saja. Mungkin Mereka berfikir Aku sedang mencari aktifitas untuk mengisi waktu.

Pagi ini, Kami kembali sarapan bareng bersama Keluarga. Aku memulai bercerita tentang kehidupan dan memberikan contoh-contoh sederhana dengan harapan bisa memotivasi Istri dan Anak-anakku. Sebenarnya topik itu kuambil dari beberapa buku yang barusan kubaca dan Aku ingin menceritakan kembali untuk melihat sejauh mana Buku tersebut berhasil kuserap.

Kami saling bertukar cerita, hingga tidak sadar bahwa kami sudah lebih dari dua jam berada di ruang makan. Istriku bercerita tentang aktifitas baru dari Komunitas Mereka yang ingin bergerak di dunia Sociopreneur. Meskipun masih sedikit asing bagi telingaku, tetapi Aku paksakan untuk mengerti dengan banyak bertanya tentang konsep, sasaran dan program yang Mereka miliki.

Sementara Putra Sulungku mulai menyusun skripsi dan dengan antusiasnya Ia bercerita target menyelesaikan skripsi dan sekalian ingin berbisnis. Kalau si bungsu memang relatif pendiam dan terlihat Ia lebih senang menyimak daripada berkomentar.

Karena suasananya sudah cair, ini saat yang tepat untuk menjelaskan rencanaku ke depan. Aku harus menjelaskan secara perlahan, bisa jadi informasi ini akan mengejutkan Mereka.

"Papa sudah punya beberapa pilihan untuk ke depannya" aku membuka percakapan,

"Oh yaaa, pekerjaan apa Pah"tanya si Bungsu.

"Bisnis bukan Pah" sambut Istriku, terlihat sedikit bersemangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun