Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Be Young Care Rock (Kerja-kerja [2])

17 Oktober 2020   08:57 Diperbarui: 17 Oktober 2020   09:12 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Aku merasa gak enak sama Kamu. Mosok sebagai kawan baik Aku ga bisa bantu Kamu jadi Sales Leader" kata mas Iwan berdalih.

Aku memilih bersikap seperti biasa. Tetap berperan sebagai anggota tim dan teman yang baik. Hanya sikap mas Iwan terhadap mas Agus mulai berubah. Kalo rapat mas Agus selalu merasa tertekan dan segala pencapaian tim enggak pernah diakui sebagai keberhasilan mas Agus.

"Saya merasa ada yang berubah dari mas Iwan, sejak Saya diangkat menjadi Sales Leader" kata Mas Agus setelah Kami selesai Evaluasi penjualan.

"Berubah?" kataku berusaha untuk lebih tahu.

"Iya, mas Iwan berubah" katanya mengulang.

"Berubah gimana?" tanyaku kemudian.

"Ga' begitu ramah. Ga'ada ruang untuk bercanda, serius banget. Setiap hari kerjanya ngepush terus. Lama-lama bisa sutris Saya" ungkap mas Agus.

Memang Kalau rapat, Aku juga merasakan ada perubahan sikap mas Iwan, namun Aku tepis perasaan itu jauh-jauh. Mungkin Aku saja yang Baper, ato itu Ia lakukan karena tuntutan tugas. Terkadang dalam diskusi Aku melihat Mas Agus lebih dewasa dalam melihat permasalahan dan memberikan solusi yang simple tetapi mengena. Mungkin karena Mas Agus berpendidikan lebih tinggi dari mas Iwan. Mas Agus adalah tamatan Magister Manejemen dari sebuah Perguruan Tinggi ternama di Jakarta.

"Ga begitu ramah seperti apa?" tanyaku ke mas Agus.

"Ya kalau orang lain sedang menjelaskan sesuatu, Kita harus beremphaty, menyimak dengan sungguh-sungguh" kata mas Agus menjelaskan.

"Emang Apa yang mas Agus rasakan ketika itu?" tanyaku lebih lanjut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun