Mohon tunggu...
selamat martua
selamat martua Mohon Tunggu... Penulis - Marketer dan Penulis

Hobby: Menulis, membaca dan diskusi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Intimacy

14 September 2020   17:38 Diperbarui: 14 September 2020   17:41 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mba Ica, pesanannya yang nganter mas Ihsan yaaa. Demikian permintaan pembeli lewat telepon, ketika memesan lewat Delivery order.

Kenapa yaa, kalo order lewat Delivery selalu minta yang nganter mas Ihsan, tanya mba Ica ke tim order handling dan tim lainnya terheran-heran.

Beberapa Tahun yang lalu, di Kota Saya tinggal terdapat satu rumah makan yang selalu ramai dikunjungi. Selain lokasinya sangat strategis, menu yang ditawarkan hanya masakan rumahan tetapi sangat adaptif terhadap lidah dan kompromi terhadap dompet.

Rumah makan ini mengusung Identitas Mie, yang dikelola dengan sistem waralaba. Di jabodetabek sudah berkembang pesat dan di Kotaku termasuk cabang ke 18.

Saya sih ga terlalu kenal dengan pemiliknya, tetapi cukup akrab dengan pak Joko sebagai manejer operasional dan beberapa Karyawan/i Rumah makan tersebut. Beberapa tenaga inti, terutama tim dapur, tim order dan delivery merupakan Alumni dari Sekolah Menengah Kejuruan yang tekenal memiliki skill dan Attitude sangat baik.

Dari diskusi dengan pak Joko, prosentasi pendapatan Rumah makan ini sangat baik dengan komposisi, 60% makan ditempat, 30% Delivery dan 10% take away. Dan omzetnyapun terus tumbuh dari bulan ke bulan.


Karena lokasinya berdekatan dengan lokasi wisata (Kebun Raya), wisata Kuliner dan wisata Belanja, wajar bila hari Sabtu dan Minggu biasanya Full. Terkadang pengunjung harus antri untuk mendapat tempat.

Besarnya prosentasi order via delivery menjadi satu keunggulan tersendiri pada bisnis Rumah makan ini. Terutama figur mas Ihsan terlihat sangat kuat dan menjadi pilihan para pemesan.

Saya sendiri sangat penasaran ingin bersua dan mencari tahu dimana sih keunikan mas Ihsan, sehingga bisa menjadi kekuatan rumah makan tersebut dalam menjaga pertumbuhan penjualan.

Momentum itu akhirnya tiba saat Saya bersama keluarga berkunjung ke rumah makan tersebut. Saat itu hari Senin dan suasana rumah makan tidak begitu ramai. Setelah memesan makanan dan minuman Anak Saya pamit mau bermain bersama Istri Saya.

Saat Saya menunggu dan asyik dengan Smartphone, mata Saya mencoba menyelinap ke seluruh ruangan restoran. Akhirnya singgah di counter order handling dan Saya angkat tangan isyarat memanggil pramusaji tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun