Mohon tunggu...
SELA FEBRIANTY
SELA FEBRIANTY Mohon Tunggu... Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Setahun Menjejaki Persib Catatan Nazario IchsanIsmail dari Tribun Jabar

8 Desember 2024   21:17 Diperbarui: 8 Desember 2024   21:27 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Naziario Ichsan Ismail, seorang jurnalis yang telah melewati perjalanan hidup penuh tantangan dan inspirasi. Dari masa kecil yang penuh dinamika di Bandung hingga kariernya sebagai jurnalis,  kisah Nazario mencerminkan kegigihan,  keuletan, dan semangat belajar yang patut diteladani. Nazario Ichsan Ismail dibesarkan di kota Bandung, tepatnya di daerah Gateway.  Masa kecilnya, seperti banyak anak muda lainnya,  diwarnai dengan suka dan duka.  Ia menggambarkan keluarganya sebagai keluarga yang tangguh,  dengan sang ibu sebagai tokoh penting yang sangat berpengaruh dalam hidupnya.  Ibu Nazario menjadi sosok yang memberikan kekuatan dan dukungan dalam menghadapi berbagai tantangan.Selama setahun terakhir, ia telah mengukir jejaknya sebagai jurnalis Persib di Tribun Jabar,dan magang di pikiran rakyat hingga saat ini. sebuah media online terkemuka di Jawa Barat.  Lebih dari sekadar meliput pertandingan, Naziario telah berhasil menangkap esensi, emosi, dan dinamika yang melingkupi dunia Persib,  mengolahnya menjadi artikel-artikel yang informatif, analitis, dan sarat dengan pemikiran kritis. Biografi ini akan menelusuri perjalanan setahun Naziario sebagai jurnalis Persib di Tribun Jabar,  mengungkapkan tantangan,  pengalaman berharga, dan kontribusinya dalam dunia jurnalistik olahraga.

           Kenangan masa kecil yang paling berkesan bagi Nazario bukanlah kenangan manis yang umum, melainkan pelajaran hidup yang pahit.  Ia belajar untuk tidak mudah percaya pada orang lain dan untuk tidak menaruh harapan yang terlalu tinggi pada orang lain.  Pengalaman ini mengajarkannya tentang pentingnya kehati-hatian dan kemandirian.  Tantangan terbesarnya di masa kecil adalah pengalaman-pengalaman yang membuatnya belajar untuk tidak mudah percaya pada orang lain dan untuk tidak menaruh harapan yang terlalu tinggi pada orang lain.  Dari pengalaman tersebut, ia belajar untuk berhati-hati dan mandiri.Cita-cita masa kecil Nazario adalah menjadi dosen sastra.  Namun,  keinginannya ini tidak terwujud karena tidak mendapat restu dari orang tuanya.  Meskipun demikian,  minatnya pada dunia tulis-menulis tetap bersemi.  Ia kemudian mengarahkan minatnya pada jurnalistik,  sebuah bidang yang terkait erat dengan ilmu komunikasi yang menarik perhatiannya.Pendidikan formal Nazario meliputi sekolah-sekolah di Bandung.  Pengalaman pendidikan yang paling berkesan adalah saat ia belajar sastra Jepang.  Ia terinspirasi oleh guru sastra Jepangnya yang mendorongnya untuk menciptakan karya-karya yang dapat dinikmati oleh banyak orang.  Guru tersebut menjadi figur yang memotivasi Nazario untuk mengejar impiannya di dunia tulis-menulis.

          Awal Mula  sebelum masuk pada dunia jurnalistik bekerja di salah satu warnet di jatinagor selama satu bulan  dan  juga mengikuti salah satu forum diskusi dari awal mulai  ketertarikan pada Jurnalistik  Olahraga sebelum menjadi jurnalis Persib, Naziario bergabung disalah satu komunitas di bandung,bukanlah sosok yang asing dengan dunia tulis menulis.  Salah satu pencapaian terbesar Nazario adalah mampu membiayai kuliahnya sendiri berkat penghasilannya sebagai jurnalis.  Ini menunjukkan dedikasi dan kerja kerasnya dalam mengejar cita-cita.  Tantangan terbesar dalam kariernya adalah masa sebelum menjadi jurnalis,  dimana ia berjualan aromaterapi dan merasa pekerjaan tersebut sangat berat.  Pengalaman ini mengajarkannya tentang pentingnya kerja keras dan kegigihan.Figur penting dalam karier Nazario adalah Pak Dicky, gurunya di sekolah, yang memotivasinya untuk membuat video di platform Youtube (saat itu masih bernama WatPat).  Dukungan dari Pak Dicky  memberikan kepercayaan diri bagi Nazario untuk mengeksplorasi bakatnya di bidang multimedia.Keputusan karier terpentingnya adalah berhenti bekerja di Pikiran Rakyat untuk fokus kuliah.  Keputusan ini berdampak pada penghasilannya,  karena ia harus menanggung biaya kuliah tanpa gaji dari pekerjaan tetap.  Namun,  Nazario memandang keputusan ini sebagai investasi jangka panjang untuk masa depannya.
 
         Proyek atau pekerjaan yang paling disukai Nazario adalah saat ia menjadi jurnalis Persib.  Ia merasa seperti keliling dunia karena tugasnya sebagai jurnalis membawanya ke berbagai tempat di mana Persib bertanding.  Pengalaman ini memberikannya perspektif yang luas dan pengalaman yang tak terlupakan.Ketertarikannya pada jurnalistik olahraga bermula dari kecintaannya yang mendalam pada sepak bola, khususnya Persib Bandung. Sejak kecil, ia telah menjadi saksi bisu pasang surut perjalanan tim kebanggaan Jawa Barat tersebut.  Ia ingat betul bagaimana ia dan teman-temannya berkumpul di depan televisi,  menyaksikan setiap pertandingan Persib dengan penuh semangat dan antusiasme.  Kemenangan disambut dengan sorak sorai, sementara kekalahan dihadapi dengan kekecewaan yang mendalam.  Dari sanalah benih-benih ketertarikan pada dunia jurnalistik olahraga mulai tumbuh.  Ia ingin lebih dari sekadar menjadi penonton, ia ingin turut serta dalam menceritakan kisah-kisah inspiratif,  drama, dan perjuangan yang terjadi di balik lapangan hijau.

            Minatnya yang semakin berkembang mendorongnya untuk aktif menulis.  Awalnya, ia hanya menulis untuk blog pribadi,  berbagi opini dan analisisnya tentang Persib dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya melalui membaca jurnal, artikel, dan novel.  Ia percaya bahwa membaca adalah kunci untuk terus belajar dan berkembang.  Namun, seiring berjalannya waktu,  kualitas tulisannya semakin terasah.  Ia mulai belajar tentang teknik penulisan jurnalistik,  struktur berita,  dan pentingnya akurasi informasi.  Ia juga rajin membaca karya-karya jurnalis olahraga senior,  belajar dari pengalaman dan gaya penulisan mereka.Menjadi Jurnalis Persib di Tribun Jabar kesempatan emas datang ketika Tribun Jabar membuka lowongan untuk posisi jurnalis Persib.  Naziario tak ragu untuk mendaftar.  Ia mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya,  mempersiapkan portofolio tulisan terbaiknya,  dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tes wawancara.  Ia yakin bahwa kecintaannya pada Persib,  keterampilan menulisnya,  dan pemahamannya yang mendalam tentang sepak bola akan menjadi modal berharga dalam persaingan ketat tersebut.Setelah melalui proses seleksi yang cukup panjang dan menantang,  Naziario akhirnya diterima sebagai jurnalis Persib di Tribun Jabar.  Ia merasa sangat bersyukur dan bangga atas kesempatan yang diberikan tersebut.  Ia menyadari bahwa ini adalah awal dari perjalanan panjang dan penuh tantangan dalam karier jurnalistiknya.

            Setahun Menjelajahi Dunia Persib setahun menjadi jurnalis Persib di Tribun Jabar telah memberikan pengalaman yang tak ternilai bagi Naziario.  Ia telah meliput berbagai macam peristiwa,  mulai dari pertandingan kandang dan tandang,  latihan tim,  konferensi pers,  hingga kegiatan sosial yang melibatkan Persib.  Ia juga berkesempatan untuk mewawancarai berbagai tokoh penting di dunia Persib,  mulai dari pemain,  pelatih,  manajemen,  hingga suporter.

            Setiap pertandingan yang ia liput adalah sebuah pengalaman yang unik dan penuh dinamika.  Ia harus mampu menangkap setiap momen penting,  mengolah informasi dengan cepat dan akurat,  serta menulis berita yang menarik dan informatif bagi pembaca.  Tak jarang ia harus bekerja di bawah tekanan waktu yang ketat,  terutama saat meliput pertandingan yang berlangsung malam hari.  Namun,  Naziario selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaannya.

 Selain meliput pertandingan,  Naziario juga aktif menulis artikel opini dan analisis tentang Persib.  Ia tak segan untuk menyampaikan kritik dan saran yang membangun bagi tim kesayangannya.  Ia juga berusaha untuk memberikan perspektif yang berbeda dan menyegarkan dalam setiap tulisannya.  Ia ingin agar tulisannya tidak hanya sekadar melaporkan fakta,  tetapi juga mampu memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia Persib.Tantangan dan Pengalaman Berharga perjalanan setahun Naziario sebagai jurnalis Persib di Tribun Jabar tentu tidak selalu berjalan mulus.  Ia menghadapi berbagai macam tantangan,  mulai dari tekanan waktu yang ketat,  kesulitan mendapatkan akses informasi,  hingga kritik dari pembaca.  Namun,  setiap tantangan yang dihadapinya selalu menjadi pelajaran berharga baginya.Salah satu tantangan terbesar yang dihadapinya adalah menjaga netralitas dan objektivitas dalam menulis.  Sebagai pendukung Persib,  ia harus mampu memisahkan antara kecintaannya pada tim dengan tugasnya sebagai jurnalis.  Ia harus mampu menulis berita yang akurat dan berimbang,  tanpa memihak kepada salah satu pihak.  Hal ini membutuhkan kedewasaan dan profesionalitas yang tinggi.

 Namun,  Naziario berhasil mengatasi tantangan tersebut dengan baik.  Ia selalu berusaha untuk menulis berita berdasarkan fakta dan data yang valid.  Ia juga selalu terbuka terhadap kritik dan saran dari pembaca,  menggunakannya sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kualitas tulisannya.Kontribusi dalam Dunia Jurnalistik Olahraga selama setahun berkarya di Tribun Jabar, Naziario telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam dunia jurnalistik olahraga.  Artikel-artikelnya yang informatif,  analitis,  dan kritis telah memberikan wawasan yang berharga bagi pembaca tentang dunia Persib.  Ia juga telah berhasil membangun citra positif bagi Tribun Jabar sebagai media online yang kredibel dan terpercaya dalam meliput berita olahraga.Naziario juga aktif berinteraksi dengan pembaca melalui media sosial.  Ia selalu merespon komentar dan pertanyaan dari pembaca dengan ramah dan profesional.  Hal ini menunjukkan komitmennya untuk membangun hubungan yang baik dengan pembaca dan memberikan pelayanan terbaik.


         Nazario menjaga hubungan yang harmonis dengan pasangan dan keluarganya.  Ia tidak menjelaskan secara detail bagaimana ia menjaga keharmonisan tersebut, namun hal tersebut menunjukkan pentingnya hubungan keluarga baginya.  Di luar pekerjaan,  Nazario memiliki hobi menulis artikel dan puisi,  serta bermain badminton.  Ia berupaya menyeimbangkan kehidupan pribadi dan pekerjaan dengan baik.Nilai-nilai yang dipegang teguh Nazario adalah keberanian,  kedewasaan, dan kemandirian.  Nilai-nilai ini memengaruhi keputusan dan tindakannya dalam kehidupan sehari-hari.  Pengalaman spiritual yang paling berpengaruh adalah saat ia mendapatkan gaji yang melebihi target,  yang membuatnya merasa bersyukur atas berkat yang diterimanya.Pengalaman hidup yang paling berkesan bagi Nazario adalah pengalaman negatifnya saat hidup di jalanan,  yang membuatnya terlibat dalam hal-hal negatif seperti merokok dan mabuk.  Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga baginya untuk menghindari hal-hal negatif dan memilih jalan hidup yang positif.

       Nazario berpesan kepada generasi muda untuk meningkatkan literasi membaca,  karena ia melihat adanya penurunan minat baca di kalangan generasi muda saat ini.  Harapan dan impiannya untuk masa depan adalah mampu berkarya tanpa berlebihan.  Ia ingin mewariskan kecintaannya pada dunia jurnalistik dan kemampuan merangkai kata kepada generasi mendatang.Jika bisa kembali ke masa lalu,  Nazario ingin lebih berani mengambil keputusan dan memilih jalan yang positif.  Ia ingin dikenang sebagai penulis novel yang menceritakan tentang kehidupan dan keluarganya.

        Kisah hidup Nazario Ichsan Ismail merupakan bukti bahwa perjalanan menuju kesuksesan tidak selalu mudah.  Ia telah melewati berbagai tantangan dan rintangan,  namun tetap teguh pada prinsip dan impiannya.  Keuletan,  kegigihan, dan semangat belajarnya menjadi inspirasi bagi banyak orang.  Kisahnya mengingatkan kita tentang pentingnya kerja keras,  keberanian mengambil keputusan, dan selalu bersyukur atas apa yang telah kita miliki.Menjadi jurnalis Persib di Tribun Jabar telah menjadi perjalanan yang penuh tantangan namun juga sangat berharga bagi Naziario Ichsan Ismail.  Ia telah belajar banyak hal,  baik dari segi teknis penulisan,  manajemen waktu,  hingga pentingnya menjaga netralitas dan objektivitas.  Ia juga telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam dunia jurnalistik olahraga,  memberikan wawasan yang berharga bagi pembaca tentang dunia Persib Bandung.  Ke depannya,  Naziario berharap dapat terus berkarya dan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagi dunia jurnalistik olahraga di Indonesia.  Kisahnya menjadi inspirasi bagi mereka yang memiliki mimpi dan passion di bidang jurnalistik, khususnya olahraga.  Dengan dedikasi dan kerja keras,  mimpi dapat diwujudkan.  Naziario adalah bukti nyata akan hal tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun