Mohon tunggu...
Sekar AprianiPithaloka
Sekar AprianiPithaloka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Haloo, Assalamu'alaikum, wr, wb. Saya Sekar Apriani Pithaloka dari Jurusan Pendidikan Sejarah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Salam kenal 🙏🏻

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

"Pergerakan Rakyat Filipina Menuju Nasionalisme Kemerdekaan Filipina" (Filipina-Spanyol)

19 Juni 2021   10:18 Diperbarui: 19 Juni 2021   10:57 2507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : m.kaskus.co.id

Selain itu awal gerakan nasionalisme di pimpin oleh para pendeta sekuler baik insulare dan Indio yang bersatu dan membentuk “gerakan sekularisasi” akibat dari kebijakan desekularisasi yang mengembalikan para biarawan Jesuit kembali bertugas di gereja yang mengakibatkan sejumlah pendeta lokal kehilangan jabatannya bahkan gereja tidak menugaskan mereka lagi. Para pendeta sekuler memandang bahwa ‘rasialisme’ menjadi alasan kuat pencopotan pera kaum sekuler dari jabatannya. Pada abad 19 para pendeta sekuler banyak yang menjadi lulusan universitas di luar negeri sehingga pemikiran mereka mulai terbuka hal ini dibuktikan dengan Creole Pastor Pedro Pelaez yang memimpi gerakan sekularisasi dengan memberanikan diri menghadap Ratu Isabelle II untuk mengajukan kesetaraan di kalangan rohaniawan.lali upaya gerakan ini dilanjutkan oleh Pastor Jose Burgos, seorang Indio yang menuliskan pamflet menolak superioritas kulit putih dan menentang diskriminasi rasial. Gerakan ini mendapatkan dukungan dari kalangan mahasiswa Liberal Universitas Santo Tomas di Manila, serta dari para editor, staf dan sponsor surat kabar berbahasa Spanyol El Eco Filipino bahkan pada tahun 1869 Gubernur Jenderal Carlos Maria de la Torre (menjabat 1867-1871) yang memberlakukan dekrit untuk mendukung gerakan ini.

Para orang tua kaya baru mengasingkan diri ke Hongkong, Singapura, Paris, London dan Madrid bahkan sebagian dari mereka mengirimkan anak-anak untuk sekolah di Spanyol. Para pelajar ini menjadi elite intelektual baru atau Ilustrado mereka yang menjadi perintis Gerakan Propaganda yang berada di geris paling depan reformasi politik, pertanian, dan pendidikan, sekularisasi paroki serta pegusiran para biarawan eropa. Jose Rizal, Marcolo del Pilar dan Graciano Lopez mereka ini adalah orang-orang yang paling terkemuka anggota ilustrado. Pada tahun 1888 Jaena mendirikan surat kabar reformasi La Solidaridad, wadah bagi artikel-artikel pendukung propaganda dan sekutu liberalnya. Namun kampanye-kampanye mereka ini mengalami kegagalan Rizal dieksekusi mati, Del Pilar dan Jaena meninggal dalam kondisi sakit akhirnya sebagian ilustrado tetap berkomitemen pada aktivitas dan penulisan politik, mereka menjalankan organisasi seperti Comite de Propaganda (komite propaganda,1888), La Liga Filipina (Liga Filipina, 1892) dan Cuerpo de Compromisarios (Korps Berkomitmen 1893) yang menyebarkan sentimen nasionalis dan mengkampanyekan reformasi institusi kolonial beserta status mereka. Perhatian utama mereka mengincar posisi-posisi dalam birokrasi kolinial yang dicadangkan untuk orang-orang Spanyol tetapi kenyataannya tidak isi.

Tahun 1892 deodato Arellano, Andres Banifacio, Valentin Diaz, Ladislao Diwa dan Teodoro Plata serta beberapa orang lainnya mendirikan Kataastaasan kagalang-galangang Katipunan nang manga anak nang Bayan (perhimpunan anak-anak bangsa paling terhormat dan terbesar) yang dalam bahasa tagalog disebut Katipunan. Yang dipercaya sebagai ‘Bapak Revolusi’ dalam Katipunan ini adalah Bonifacio yang dikenal sebagai May Pagasa (penuh Harapan) sementara ‘otak Revolusi’ nya Emilio Jacinto yang dikenal sebagai Pingkian (pertempuran). Katipunan bertujuan untuk merangsang sentimen nasionalis dan membebaskan suku bangsa Filipino dari tirai Spanyol dan depotisme agama. Pada agustus 1896 di bawah pimpinan Bonifacio, Katipuneros memutuskan untuk memulai revolusi dengan merebut Manila. Untuk memutus ikatan dengan Spanyol mereka merobek surat identitas mereka dengan meneriakkan pekik Mabuhay ang nga abaj ng Bayan ! (Hidup Anak-anak Bangsa!). Surat identitas ini diberlakukan sejak tahun 1872-1892 dilaksanakannya teror yang dilancarkan oleh para Guardia Civil, Polisi Paramiliter untuk mencegah pemberontakan.

Pecahnya revolusi Filipina membuat kehidupan elit Filipino lebih menderita karena para Katipuneros melibatkan elit Filipino dengan cara memaksa untuk terjun langsung ikut dalam revolusi. Pada bulan Maret 1867 Bonafico meminta diadakannya konvensi umum di Tejeros (Cavite). Pada Februari 1898 ditengah-tengah revolusi Kuba melawan Spanyol, USS Maine meledak di Pelabuhan Havana. Amerika menyalahkan Spanyol lalu menyatakan perang. Pada tanggal 12 Juni 1892 Aguinaldo memproklamirkan kemerdekaan Filipina. Republik di deklarasikan secara formal di Malolos pada Januari namun belum lama kemerdekaan berdiri muncul kekuatan kolonial baru yakni Amerika Serikat.

Aisyah,Siti. 2012. Nasionalisme Moro sebagai identitas perjuangan bangsa Moro dalam konflik Filipina. Diakses pada tanggal 12 April 2021. http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/1918

M.C Ricklefs, Bruce Lockhart, dkk. 2013. Sejarah Asia Tenggara Dari Masa Prasejarah Sampai Kontemporer. Jakarta : Komunitas Bambu.

Prabowo, Gama. 2020. Gerakan Nasionalisme Filipina. Dilihat Pada Tanggal  11 Juni 2021. https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/14/175554469/gerakan-nasionalisme-filipina?page=all 

Saifullah SASaifullah SA. “Umat Islam Di Filipina Selatan: Sejarah, Perjuangan, Dan Rekonsiliasi”. ISLAMICA: Jurnal Studi Keislaman 3, no. 1 (September 3, 2008): 54-75. Accessed April 15 2021. http://islamica.uinsby.ac.id/index.php/islamica/article/view/44.

Tony, Firman. 2019. 07 Juli 1892. Lahirnya Katipunan, Gerakan Rakyat Filipina Melawan Spanyol. Dilihat Pada Tanggal 11 Juni 2021. https://tirto.id/lahirnya-katipunan-gerakan-rakyat-filipina-melawan-spanyol-edqq 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun