Mohon tunggu...
Seftia Wijayanti
Seftia Wijayanti Mohon Tunggu... Pegiat Literasi

Menulis adalah refleksi untuk mencapai ketenangan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Pendekatan untuk Perkembangan Sosial - Emosional Anak

5 Mei 2025   10:12 Diperbarui: 5 Mei 2025   10:12 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkinkah emosi yang kita rasakan bisa jadi adalah buah dari pelajaran yang telah kita amati sebelumnya? Emosi adalah kata yang sering terdengar saat kita hendak marah. Sebenarnya emosi bukan hanya sebatas 1 ungkapan rasa saja tetapi mengaitkan semua perasaan dalam diri seseorang, emosi di bagi menjadi 2 yaitu emosi positif ( senang, cinta, antusias, dll) dan emosi negatif ( takut, kecewa, sedih, dll ).

Emosional atau emosi yang muncul secara bertahap pada anak memiliki arti penting, inilah tanda bahwa anak akan mulai tidak nyaman dan bingung dengan keresahannya, hati- hati dengan ciri -- ciri anak yang hanya menyukai emosi yang nyaman saja. Karena hal itu akan berakibat pada jiwa kesosialannya. Seringkali orang tua tidak tega dan kurang tegas terhadap anaknya yang masih usia dini itu menangis karna hal jatuh. Mereka justru menyetop anak untuk berhenti menangis dan mengalihkan emosi sedihnya dengan hal yang kurang masuk akal. Hal ini sangat buruk bagi tumbuh kembang anak, bayangkan saja saat kita sedang kesulitan dan sedang memberikan informasi tentang beratnya hidup yang di kasih cuma kata ''udah, sabar aja''. Patutlah anak tidak bisa belajar dari hikmah ''jatuh'' tersebut, karena hanya disuruh cepat diam, dan tak sempat mendapatkan emosi itu secara tuntas. Nanti saat senang baru diberi kata kata yang berlebihan. Ini akan menjadi masalah emosional anak yang tidak seimbang.

Urgensi melatih regulasi emosi sudah banyak digalakkan parenting guru dan orang tua, merekalah orang dewasa yang perlu mencontohkan dan menyalurkan bagaimana merespon segala perasaan emosi yang datang, supaya anak jauh dari memilih rasa nyaman dengan emosi yang itu-itu saja. Karena sebenarnya setiap emosi itu bagi baik anak apabila sesuai porsinya.

Didapat dari Webinar  ''Perkembangan Emosi Anak'' yang di diselenggarakan oleh Terapeutik pada 8 Oktober 2023 setelah mengenal pengertian emosi, kita diajak untuk memahami apa itu perkembangan emosi pada anak dan bagaimana cara pendekatan yang efektif dalam membentuk keterampilan pengelolaan emosi pada anak.

Apa itu emosi?

Emosi didefinisikan sebagai perasaan yang terjadi ketika seseorang berada dalam keadaan atau interaksi dengan orang lain yang memengaruhi kesejahteraan kita. Emosi bisa menjadi bagian dari komunikasi, seperti ketika masa bayi, emosi menjadi sarana komunikasi. Perasaan anak tentang diri sendiri dan hubungan anak dengan orang lain yang mengacu pada perilaku anak, cara merespon untuk bermain, beraktivitas dan ketertarikan anak pada anggpta keluarga, guru dan teman, inilah yang disebut dengan perkembangan sosio emosional.

Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial adalah perkembangan tingkah laku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang berlaku dimasyarakat tempat anak berada. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok , moral, tradisi; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama. Perkembangan soial anak dimulai dari sifat egosentrik, individual, kearah interaktif komunal.

Pada mulanya anak bersifat egosentrik, hanya dapat memandang dari satu sisi, yaitu dirinya sendiri. Anak tidak mengerti bahwa orang lain bisa berpandangan berbeda dengan dirinya, maka pada usia 2-3 tahun anak masih suka bermain sendiri. Selanjutnya anak mulai berinteraksi dengan anak lain, mulai bermain bersama dan tumbuh sifat sosialnya. Perkembangan sosial meliputi dua aspek penting, yaitu kompetensi sosial, dan tanggung jawab sosial. Kompetensi sosial menggambarkan kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungan sosialnya secara efektif. Misalnya, ketika temannya menginginkan mainan yang sedang ia gunakan, ia mau bergantian. Adapun tanggung jawab sosial antara lain ditunjukkan oleh komitmen anak terhadap tugas-tugasnya, menghargai perbedaan individual, dan memperhatikan lingkungannya.

Tahap Perkembangan Emosi

  • Expressing Emotion, biasanya anak mulai mengekspresikan emosi sedari bayi, Mereka mengungkapkan perasaan secara verbal atau nonverbal, seperti melalui kata-kata, ekspresi wajah, atau bahasa tubuh. Ekspresi emosi ini berkaitan dengan kesadaran diri. Anak menyadari identitasnya dengan orang sekitar yang di dapatkan dari observasi dirinya terhadap (lingkungan) orang lain. Di tahap ini orang tua perlu memberikan informasi yaitu mengenalkan tentang emosi- emosi yang pernah dirasakan ataupun secara umum.  Jika dikaitkan dengan perkembangan kognitif orang tua juga bisa menyebut nama emosi yang tengah terjadi pada anak.
  • Understanding emotions, di tahap ini terjadi peningkatan mengenai kemampuan mengapa anak bisa mengalami perasaan yang di rasakan. Anak sudah mulai bisa menafsirkan, dan memahami emosi diri sendiri maupun orang lain.
  • Regulating emotions, tahap dimana anak memegang peran terhadap dirinya ataupun tuntutan yang harus ia berikan pada lingkungan. Seperti harus mengelola dan mengendalikan emosi secara tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun