Mohon tunggu...
Pretty Sefrinta Anggraeni
Pretty Sefrinta Anggraeni Mohon Tunggu... Guru - Bachelor of Psychology | Guidance Counselor

Never stop learning. Never stop thinking | Ig: sefrintapretty

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pupus Sudah Keraguan Untuk Kerokan

5 November 2017   17:20 Diperbarui: 5 November 2017   17:38 3024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.instagram.com/sobat_hangat/

Sebagai wanita karir yang memiliki banyak kesibukan, tidak jarang saya merasa letih dan lelah. Ditambah jika harus pulang malam karena lembur kerja sehingga badan mudah terserang masuk angin. Maklum saya adalah pengendara motor, jika ingin berpergian kemanapun selalu menggunakan motor sehingga badan sering terkena hembusan angin, apalagi angin malam yang notabene tidak sehat bagi tubuh. Belum lagi jika musim hujan datang, badan akan semakin mudah terserang flu, demam dan masuk angin. Dikala masuk angin melanda tubuh, kerokan adalah solusi yang terbesit dalam pemikiran saya. Budaya kerokan yang telah turun-temurun dari nenek moyang tersebut dirasa ampuh mengusir masuk angin dan telah menjadi kebutuhan di keluarga saya. 

Beberapa bulan lalu keraguan menghampiri saya saat beberapa teman mengatakan jika kerokan memiliki efek samping, bahkan salah satu teman ada yang mengatakan jika kerokan bukanlah solusi untuk menghilangkan masuk angin, karena pada dasarnya tidak ada penyakit yang disebut masuk angin. Jika kerokan bukanlah solusi yang tepat, lalu apakah saya harus minum obat guna mengusir masuk angin?. Guna mencaritahu kebenarannya saya berburu berbagai informasi terkait kerokan dan masuk angin di internet. Setelah membaca beberapa artikel online, saya memutuskan untuk tetap melakukan kerokan guna mengusir masuk angin dibandingkan dengan meminum obat. Kenapa? Karena jika terlalu sering meminum obat dapat membahayakan ginjal, sehingga tidak baik untuk kesehatan. Apalagi saya adalah tipe orang yang "dikit-dikit jangan minum obat". Selain itu, menurut saya efek samping dari kerokan dapat dihindari dan akan memberikan manfaat maksimal jika dilakukan dengan cara yang benar.

Berikut cara melakukan kerokan dengan bernar:

1. Pastikan kebersihan alat pipih atau logam yang digunakan untuk kerokan.

Cuci  dahulu alat tersebut menggunakan air dan sabun atau dibasuh dengan  alkohol. Sebenarnya bekas kerokan hanya bisa membuat permukaan kulit menjadi memar, dikutip dari Healthline. Namun, pembuluh darah kecil yang melebar dan terbuka terkadang bisa mengakibatkan pendarahan kecil pada kulit. Jika sampai terjadi pendarahan, sementara uang logam atau alat pipih yang dipakai tidak bersih akan mentransfer kuman dan penyakit ke dalam darah.

2. Gunakan Balsemlang. 

Ada berbagai macam cara menyembuhkan masuk angin, namun hanya kerokan yang terbesit dalam pikiran dikala masuk angin melanda. Layaknya kerokan, ada berbagai macam produk balsem yang beredar di masyarakat, namun hanya Balsemlang yang dapat diandalkan saat ingin melakukan kerokan. Sekarang sudah bukan jamannya lagi kerokan menggunakan minyak, apalagi Balsemlang terbuat dari bahan alami seperti L-menthol dan Champor, yang bisa mengusir masuk angin, menghangatkan badan semalaman dan esoknya badan kembali fit.

Sumber: https://www.instagram.com/sobat_hangat/
Sumber: https://www.instagram.com/sobat_hangat/
3. Lakukan kerokan di area punggung.

Punggung adalah pusat  syaraf terpadu dengan pembuluh darah yang paling panjang dan menyebar kemana-mana. Pembuluh darah tepi yang pecah di ujungnya akibat kerokan akan memaksa sekujur pembuluh darah tersebut untuk melebar. Sebaiknya kerokan juga dilakukan dengan arah miring mengikuti 'dermaton'yaitu arah syaraf menuju kulit di kanan dan kiri tulang punggung, dikutip dari hipwee. Bagian yang tidak boleh di kerok adalah daerah leher dan dada, karena pada bagian leher terdapat tulang-tulang rawan yang  merupakan penyangga utama sistem pernafasan manusia dan terdapat syaraf-syaraf penting yang menuju ke otak. Sementara pada bagian dada juga rawan akan syaraf-syaraf utama seperti jantung dan paru-paru, dengan tekanan sedikit saja bisa terpengaruh.

Sumber: https://www.instagram.com/sobat_hangat/
Sumber: https://www.instagram.com/sobat_hangat/
Terkait ucapan teman saya yang mengatakan bahwa tidak ada penyakit yang disebut masuk angin. Menurut artikel yang pernah saya baca, meski disebut masuk angin, bukan berarti angin yang masuk ke dalam tubuh, namun udara atau angin dingin yang membuat pembuluh darah di kulit menyempit hingga otot-otot kekurangan oksigen. Otot yang tidak bisa bernapas tersebut yang menimbulkan gejala masuk angin seperti rasa nyeri otot (mialga) dan pegal-pegal. Maka dari itu, gerakan mengerok atau menggaruk kulit itu bukannya mengusir atau mendorong angin keluar tapi memperlebar pembuluh-pembuluh darah di permukaan kulit yang menyempit karena dingin, dikutip dari hipwee.Kini setelah berburu berbagai informasi di internet, saya tidak lagi meragukan kerokan sebagai cara ampuh mengusir masuk angin. Bahkan saya akan menjelaskan manfaat kerokan kepada teman-teman saya yang masih meragukan keampuhannya.

Jadi tunggu apalagi sobat hangat! Selalu sediakan Balsemlang di rumah jika sewaktu-waktu masuk angin melanda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun