Mohon tunggu...
sedya pangasih
sedya pangasih Mohon Tunggu... Lainnya - Ekaprasetya Pancakarsa

Berisi tulisan yang masih sangat membutuhkan kritik dan saran. 📌🙏 Mahasiswa Aqidah dan Filsafat Islam UIN Walisongo Semarang 🪐

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Dasar Etika Kant

30 Juli 2020   14:15 Diperbarui: 30 Juli 2020   14:14 897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

"Kenalilah orangnya, pahamilah pemikirannya". Sedya Pangasih

Tidak mudah memahami pemikiran seorang tokoh filsafat jika hanya tau namanya saja. Namanya juga filsafat sudah pasti harus tau, apa, bagaimana dan mengapa seseorang tokoh bisa berpikiran seperti itu. 

Immanuel Kant merupakan salah satu tokoh filsafat modern . Kant lahir pada tahun 1724 M dan meninggal pada 1804 M. Ia lahir di kota Konigsberg di Prusia. Lahirkeluarga yang tidak berada tapi sangat saleh dan mulia. Kant belajar di sekolah teologia dan Kajian filsafat menjadi salah, satu kajian yang sangat disukai setelah kajian alam dan astrologi. 

Kant mulai mengkaji filsafat sekitar tahun 1970 an. Kemudian pada tahun 1755 M, ia meraih dua gelar akademis. Mulai saat itu, ia mulai menyibukkan diri mengajar di universitas sebagai dosen luar biasa dalam berbagai bidang  seperti, metafisika, geografi, fisika, matematika, logika, filsafat, teologi, ilmu falak, dan mineralogy. Cara mengajarnya begitu hidup, seolah ia seorang orator handal. Karena itulah ia disebut der schone mangister (guru yang cakap).  Ia melakukan itu selama 14 tahun, sebelum akhirnyameningkat menjadi professor  (guru besar) bidang logika. 

Sebagai salah satu tokoh filsafat modern. Ia telah berhasil melakukan terobosan orientasi baru dalam pemikiran yang kemudian mendominasi pemikiran pada abad ke-19 M. Kant mampu menciptakan suatu model filsafat yang dianggap paling mengagumkan dalam filsafat modern. Ada tiga buku besarnya yang menjadi penopang kesuksesannya, yaitu Kritic Akal Murni (Critique of Pure Reason), Kritik Akal Praktis(Critique  of Practical Reason) dan Kritik Hukum (Critique of Judgment).

Untuk memantapkan pemikirannya atas tiga kritik akal maka ia berhasil menerbitkan buku Critique of Pure Reason pada yahun 1781, dia menjadi pendiri sekaligus pemuka mazhab filsafat baru, yang disebut Filsafat Kritik (Critical Philosopy). Mazhab ini diterima dengan cepat di Universitas seluruh Jerman serta mengangkat Kant di duniainternasional.

Ketika penyebutan tiga buku utamanya itu, sudah bisa dipahami bahwa karyanya sangat banyak dan bisa dibilang berbagai objek ada. Di antra karyanya tentang etika adalah The Foundation of The Metaphysics of Ethics yang dipublikasikan pada tahun 1785. 

Pembahasan filsafat moral Kant hanya mendasarkan pada akal manusia semata karena Kant ingin hukum moral itu bersifat universal seperti ilmu pengetahuan. Kant menyakini bahwa pendapat kaum empiris bahwa pengalaman inderawi merupakan hal yang utama bagi pengetahuan manusia. Kaum empiris yaitu kaum yang menolak akal sebagai satu-satunya sumber pengetahuan tentang kebaikan dan sebagai kekuasaan yang menciptakan prinsip-prinsip moral yang bersifat general-obyektif, serta berlaku umum pada seluruh manusia. 

Argument-argument A priori atau kewajiban yang tidak dikendalikan oleh rujukan empiris adalah mungkin memberikan kesimpulan yang kontradiktif atau berlawanan. Mengenai filsafat moral Kant, ada tiga landasan dan prinsip yaitu :

  1. Kehendak baik dan kewajiban 

Kehendak baik yang dimaksud Kant adalah kehendak  yang mau melakukan kewajiban. Sedangkan kewajiban adalah sesuatu kehendak yang harus dilaksanakan. Bisa dipastikan ada tiga kemungkinan seseorang melakukan kewajibanda melakukan kewajiban, yakni karena keuntungan, dorongan dari hati atau belas kasihan dan karena kewajiban . Moralitas menurut Immanuel Kant tidak menyangkut baik dan buruk, melinkan baik itu pada diri sendiri tanpa ada pembatasan sama sekali. Sesuatu yang baik tanpa adanya batasan sama sekali menurutnya hanyalah satu, yakni kehendak baik. Sebaliknya perbuatan buruk akan membuat pembatasan secara alami dan tanpa sadar mempengaruhi sikap dan perilaku.

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
    Lihat Filsafat Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun