Mohon tunggu...
SB AtTanzil Pandan
SB AtTanzil Pandan Mohon Tunggu... Jurnalis - Mahasiswa

suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tiga Mahasiswa KKN Asal Indonesia Ajarkan Belajar Sambil Bermain pada Anak-anak Imigran di SB At-Tanzil Pandan Jaya Malaysia

9 Februari 2024   23:48 Diperbarui: 13 Februari 2024   22:27 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selangor, Malaysia -- Rabu, 31 Januari 2024 Asosiasi Lembaga Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah (PTMA) menggelar pembukaaan Kuliah Kerja Nyata Internasional (KKN-KI) bekerjasama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) Malaysia. Kegiatan KKN Internasional ini dibimbing oleh Dr. Fatkhur Rohman Albanjari, M.E. dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Tiga mahasiswa yang melaksanakan KKN Internasonal yaitu Insiana Aribatunnisah Syafif berasal dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Anindhea Firdausi Azzahra berasal dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo, dan Anissa Dwi Putri S. Nurkamiden berasal dari Universitas Muhammadiyah Gorontalo. Kegiatan KKN tersebut  berada di Sanggar Bimbingan (SB) At-Tanzil Pandan Jaya, Selangor, Malaysia yang akan dilaksanakan selama 28 hari.

 

SB At-Tanzil Pandan Jaya merupakan sanggar bimbingan belajar untuk anak-anak imigran Indonesia di Malaysia yang dikelola oleh Bapak Fauzi Al-Faizin. SB At-Tanzil Pandan Jaya didirikan pada tanggal 23 Desember 2023 di 21B, Jalan Pandan Jaya 2/2, Padan Jaya, 51100 Kuala Lumpur, Kuala Lumpur, Malaysia dengan satu guru tetap yang akrab dipangil Ustadz Diki.

 

Kedatangan ketiga mahasiswa KKN disambut dengan antusias yang luar biasa dari 20 siswa SB At-Tanzil Pandan Jaya. Mereka merupakan anak-anak yang memiliki semangat belajar yang tinggi tentang pengetahuan umum dan agama. Kendati demikian terdapat beberapa keterbatasan fasilitas yang dimiliki SB Pandan Jaya At Tanzil. Tak sedikit mahasiswa KKN menemui anak yang mengalami kesulitan belajar dengan ciri-ciri bermacam-macam seperti tidak fokus membaca, tidak bisa menulis, bahkan kesulitan dalam berhitung. Saat pembelajaran berlangsung, tak sedikit siswa yang kurang memperhatikan guru dan cenderung lebih asik sendiri seperti mengobrol dengan temannya, mencoret-coret buku, serta bermain-main. Alhasil, siswa kesulitan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh ustadz/ustadzah.

 

Dari permasalahan tersebut, ketiga mahasiswa KKN melakukan upaya yaitu menerapkan pembelajaran dimana siswa diajak belajar sambil bermain. Pada kelas calistung (baca tulis hitung) dengan siswa kelas 1 yang berusia 5-9 tahun, dilakukan permainan mencari angka dan huruf dengan media papan tulis dan spidol dan diisi banyak ice breaking di tengah-tengah pembelajaran sehingga fokus siswa tetap berada pada pembelajaran saat kelas berlangsung.

 

 

Untuk kelas 2,3,&4 dilakukan pembiasaan membaca buku sebelum pembelajaran dimulai. Kemudian setelah membaca akan dilakukan diskusi kelas singkat mengenai inti dari apa yang sudah dibaca yang dapat dianggap sebagai pemanasan sebelum belajar. Dengan begitu diharapakan siswa sudah siap menerima materi yang akan disampaikan ustadz/ustadzah. Pada kelas 5&6, dilakukan pembelajaran dengan media video interaktif sehingga siswa tertarik dengan materi yang hendak dipelajari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun