Mohon tunggu...
Syadza Gustia Febrina
Syadza Gustia Febrina Mohon Tunggu... Lainnya - HAI apa kabar? selamat membaca.

Mahasiswi Pariwisata penerima program Beasiswa Unggulan KEMENDIKBUD 2017

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Kucingku Sayang. . .

8 Februari 2021   21:22 Diperbarui: 8 Februari 2021   21:48 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

11 Desember 2020, hadir keluarga baru di rumah kami. Dia adalah Blava, seekor anak kucing betina yang kurus namun sangat menawan. 

Dari dulu, adikku memang sudah suka dengan kucing namun tidak diizinkan oleh Ibu untuk pelihara dengan berbagai alasan. Saat pandemi tepatnya pada akhir tahun 2020, Ibuku tiba-tiba dengan mudah memberi izin untuk memelihara kucing. Adikku yang suka bermain bersama kucing langsung berteriak senang. Aku yang heran karena tiba tiba Ibuku mengizinkan, padahal aku dan Ibu sama-sama tidak berani untuk menggendong kucing, kami hanya senang melihat kucing dari jauh. 

Alasan Ibuku mengizinkan karena Ibuku melihat postingan di Facebook mengenai kucing, ada banyak manfaat yang didapat dengan memelihara kucing terutama baik untuk anak-anak seusia Adikku yang masih di bangku sekolah dasar. Selain itu hal penting lainnya ialah Nabi Muhammad SAW sebagai panutan umat Muslim juga memelihara kucing. Itu yang menyebabkan Ibuku memberikan izin kepada kami untuk memelihara kucing.

Akhirnya kami pergi ke Pet Shop untuk membeli makanan dan beberapa kebutuhan kucing yang lainnya. Saat sedang membeli, kami menanyakan hal seputar kucing kepada pemilik Pet Shop, dan setelah selesai berbincang ternyata salah satu pemiliki Pet Shop sudah mencarikan anak kucing untuk kami, dan itu adalah Blava. Jadilah kami mengadopsi Blava. Pemilik Pet Shop mengatakan Blava memiliki imun yang cukup baik, dan memberi beberapa cara-cara merawat anak kucing. 

Setelah dari Pet Shop semua berjalan normal dan kami mengurus Blava dengan baik, aku dan Ibu juga sudah berani untuk bermain dan menggendong Blava. Namun 2 minggu kemudian Blava mulai susah makan dan diare, lalu tepatnya pada 25 Desember 2020 Blava meninggal dunia :( huhu sedih sekali, Adikku sampai menangis karena kepergian Blava. Aku berfikir kembali dan merasa belum sepenuhnya baik dalam merawat dan mengurus Blava, aku juga merasa bersalah pada Blava. Tetapi teman-temanku yang memiliki kucing memang mengatakan bahwa anak kucing sangat rentan dalam merwatnya. Jadilah hobi baru yang pertama kali juga bagi kami dalam memelihara kucing dirasa gagal dalam menjalaninya. Semoga jika ada kesempatan untuk merawat dan memlihara kucing lagi, aku dan keluargaku dapat lebih apik lagi dalam memeliharanya. 

Semoga teman-teman semua tetap semangat ya dalam menjalankan hobi baru, walau berat tetapi jangan pernah menghalangi hal yang ingin kamu coba! 

Ngomong-ngomong nama Blava berarti Black Vanilla, nama itu diambil dari corak kulit Blava yaitu hitam dan putih. Black untuk hitam, dan Vanilla untuk putih :D    

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun