Mohon tunggu...
Sayyidati Hajar
Sayyidati Hajar Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan Timor

Perempuan Timor | Traveller Kampung | Teater | Short Story | Short Movie | Suka Budaya NTT | pos-el: sayyidati.hajar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wajah Baru Pemuda-Pemudi Islam TTS

7 Januari 2019   21:33 Diperbarui: 8 Januari 2019   06:06 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua, Sekretaris, dan Bendahara FP2I-TTS

Rasanya tak sedap menulis tentang perkembangan pemuda-pemudi Islam di Timor Tengah Selatan sebelum memberi tulisan pengantar sejarah mengenai Islam di TTS.

Saya tak akan bercerita panjang mengenai sejarah, sekali lagi ini hanya sebagai pengantar. Islam di pelosok Timor Tengah Selatan (TTS)  telah hadir sejak tahun 1967. Bagi masyarakat asli suku Dawan di Amanuban,  Usif Gabriel Isu  dikenal sebagai raja yang yang tercatat sebagai Fetor Noebunu. Setelah memeluk agama Islam,  beliau dikenal dengan nama Gunawan Isu.  Banyak masyarakat tertarik mengikuti langkah Gunawan Isu memeluk agama Islam. Kala itu agama Islam dikenal pula dengan sebutan akama soeb metan,  atau agama peci hitam.

 Proses penyebaran Islam pun berlanjut hingga ke pelosok-pelosok desa.  Sehingga didirikan beberapa masjid dan madrasah sebagai rumah ibadah dan pusat pendidikan Islam.  Masjid dan madrasah pertama  didirikan di Tuniun, Desa Sillu Amanuban Timur. Masjid dan madrasah dibangun di atas tanah wakaf bapak Zulkarnain Isu,  ayah kandung Gunawan Isu.

Setelah pembangunan rumah ibadah dan lembaga pendidikan, kebutuhan masyarakat akan pengetahuan Ilmu agama Islam semakin besar.  Usif  Gunawan Isu tak tinggal diam,  dakwah para mubaligh yang berkeliling  daerah pada tahun 1969 disambut dengan baik.

Upaya peningkatan sumber daya manusia dilakukan dengan mengirim  17 pemuda dari Timor untuk menuntut ilmu di pulau Jawa. Ketujuh belas pemuda itu adalah,  M. Tamrin Manu,  Ahyar B.  Liunokas,  Moh. Salim Tabun, Kasim Taneo,  Umar Asmau,  Kasmad Takela,  Abdullah Selan, Fakhruddin Tasip,  Usman Sole,  Mardan Sole,  Moh. Ali Yuda, Ali Tatang Sone,  Hasan Sakan,  Abdul Qodir Lenamah,  Sutarman Nenosaet,  Sabri Un,  dan Alimin Leonutu. Pemuda-pemuda yang dikirimkan ke pulau Jawa belajar di berbagai pondok pesantren hingga kuliah di berbagai perguruan tinggi.

Setelah mereka kembali,  muncul inisiator dari M.  Tamrin Manu untuk membangun pondok  pesantren yang kini  bernama Pondok Pesantren Miftahuddin Oe-Ekam di Kecamatan Amanuban Timur.

Silaturahim Pemuda-Pemudi Islam TTS dan Para Sesepuh

Berkat usaha dan dukungan banyak pihak semakin banyak anak-anak Timor yang berangkat ke pulau Jawa untuk  belajar. Bila ditelusuri, sebagian besar pemuda-pemudi Islam di Timor adalah lulusan pondok pesantren. Setelah menyelesaikan pendidikan, banyak yang memilih pulang kampung dan ada pula yang tetap menatap di tanah rantau.

Sepanjang tahun 1967 hingga 2019 ratusan sarjana muda Islam  telah kembali  dan tersebar di pelosok Amanuban Timur,  Amanuban Selatan,  Mollo,  Amanuban Tengah, bahkan di Amanatun. Masing-masing melanjutkan dakwah di bidangnya. Sayangnya,  banyak yang tak saling kenal mengenal karena jarak antar kampung yang cukup jauh.

Berangkat dari diskusi-diskusi di media sosial, lahirlah inisiatif dari beberapa tokoh pemuda Islam TTS untuk  menggelar  acara silaturahim bersama para sesepuh dan pemuda-pemudi Islam Timor di Jakarta dan Soe.  
Bak gayung bersambut,  pemuda-pemudi Islam Timor baik yang ada di Jakarta dan sekitarnya, juga yang ada di Soe dan sekitarnya menyambut positif ide silaturahim  itu. Pertemuan di Jakarta berhasil dilaksanakan pada tanggal  02 Januari 2019, bertempat di sekretariat Ikatan Pelajar Mahasiswa Timor (IPMAT). 

Suasana silaturahim di sekretariat IPMAT Jakarta
Suasana silaturahim di sekretariat IPMAT Jakarta
Sedangkan pertemuan di Soe,  dilaksanakan pada tanggal 05 Januari di Dena Hotel Soe. Pertemuan di Jakarta melahirkannya beberapa rekomendasi yang kemudian dijadikan bahan diskusi di Soe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun