Mohon tunggu...
sayidjumianto
sayidjumianto Mohon Tunggu... Guru yang kembali menulis

Guru yang kembali menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pulang

11 Maret 2025   18:57 Diperbarui: 11 Maret 2025   18:57 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pulang

Waktu menjadikan kami harus memutuskan apa yang sebenarnya sulit bagi kami pulang untuk kembali ke desa sebagai salah pilihan sulit yang harus diputuskan dan semua ini menjadikan pengalaman pahit bagi kami.

"Kita mau pulang ke desa, kan belum lebaran mama?' tanya si Bungsu kepadaku

"Ya kita mau tengok simbah" aku harus berkata begitu sebab si sulung sudah tahu rencana kami untuk kembali ke desa tepat di hari kesepuluh bulan ramadhan ini.

Baca juga: Berteduh

"Sebaiknya mama jujur saja sama si bungsu" kata si sulung pagi tadi sebelum berangkat sekolah pagi itu.

"Tidak mau aku tidak mau bungsu nanti sedih "
"Apa bapak saja yang harus memberi tahu si bungsu" ide sulung kepadaku

'Tahu nak adikmu itu tidak dekat sama bapak gara-gara bapak melarang pertandingan game online di sekolahannya" keluh ibunya setengah berbisik di dapur rumah sempit yang sudah puluhan tahun menghidupi keluarga mereka.

Keadaan memaksa kami harus pilih pulang ke kampung lebih awal, alasan rindu suasana di desa dan juga sudah tidak bisa lagi kami mencari sesuap nasi di kota yang pernah kami cintai ini.

Resah yang membuat kami memutuskan yang terbaik daripada di kota tidak bisa lagi bekerja dan juga tidak bisa membuka toko karena tergusur pembangunan jalan tol tengah kota.

Baca juga: Sulastri Pulang

"Mas tetap pada keputusan di bulan ini kita  kerumah bapak?" tanya sang istri kepada suaminya

"Pasti ma, aku harus mengurus surat-surat PHK kita dari pabrik tekstil itu dan juga berapa pesangon yang  kita dapat kelak " jawab suaminya pelan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun