Mohon tunggu...
Sayekti
Sayekti Mohon Tunggu... Lainnya - love to read and write

Kebanyakan artikel yang ditulis mengenai travel dan film

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Akhirnya Vaksin Juga!

25 Agustus 2021   23:50 Diperbarui: 25 Agustus 2021   23:53 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksinasi Pertama Indonesia (Sumber : BBC)

CORONA DAN VAKSINASI

Satu tahun  ini, setiap menyaksikan berita di televisi pasti akan menjumpai berita mengenai Covid-19. Mulai dari jumlah korban, kisah pilu tenaga kesehatan, antrian vaksin atau antrian sembako. 

Begitu juga perkembangan Covid-19 dan kebijakan pemerintah dalam mengtasinya. Ketersediaan vaksin yang terbatas membuat banyak orang sulit mendapatkannya, bahkan sampai hari ini. 

Malangnya, banyak terjadi virus Covid-19 lebih dahulu menghampiri daripada mendapatkan vaksin. Respon Masyarakat juga beragam terhadap situasi pandemi . 

Ada yang selalu waspada bahkan mengingatkan dan membantu orang di sekitar. Ada pula yang menganggap Covid-19 hanyalah penyakit semacam masuk angin, akan sembuh sendiri tidak perlu khawatir. 

Tetap hadir ke acara arisan keluarga, atau nongkrong bersama teman, serta kegiatan lain tanpa masker dan jaga jarak. Virus Covid-19 diabaikan, hilang diantara kepentingan dan kesibukan.

Namun akhirnya Indonesia merasakan kenaikan kasus yang begitu tajam, puncak Covid-19 yang baru kita lalui bersama. Kematian yang terjadi di depan mata tidak dapat disangkal. 

Bahwa pandemi belum lenyap dari Indonesia. Masyarakat kebingungan mencari perlindungan, vaksin menjadi syarat berpergian. Teringat di benak saya, bahwa penangangan Covid-19 di Indonesia menekankan keseimbangan ekonomi dan keselamatan masyarakat dari Covid-19 . 

Masyarakat dipersilakan beraktivitas sesuai protokol, karena pemerintah akan menyediakan vaksin sehingga timbul kekebalan kelompok. Bulan Agustus PPKM Darurat terus berlanjut. 

Upaya berlindung dari lonjakan kasus Covid 19. Vaksin disebar ke berbagai daerah, menyasar berbagai golongan. 

Sayangnya, banyak masyarakat yang belum terjaring dari golongan sasaran Covid-19.  Perasaan hati getar getir, saat orang disekitar sudah divaksin sedangkan kenalan lain meninggal akibat Covid-19. 

INFORMASI VAKSINASI COVID-19

Jumlah kasus Covid-19 di setiap daerah tentu berbeda. Begitu juga dengan ketersediaan vaksin. Suatu kota yang padat dengan kasus tinggi, vaksin terus digencarkan, berbagai kesempatan vaksin terbuka, vaksin non-domisili juga tersedia. 

Desa yang sepi keramaian, kasus kematian tercatat rendah, masyarakat nya pun sepi membicarakan vaksin. 

Namun bisik-bisik kematian tetangga beruntun menyebar ke rumah-rumah. Sebagai manusia yang kesehatannya sedang diintai Virus Corona, sebaiknya aktif mencari info vaksin. 

Paling tidak bertanya ke puskesmas atau ketua RT, ketua RW, perangkat desa. Rumah Sakit, Universitas juga mengadakan vaksinasi, jangan sampai terlewat. 

Sayangnya kesempatan vaksin belum ada bagi saya selama tiga kali vaksinasi yang dilaksanakan di kecamatan saya.Yaitu Vaksin untuk Lansia, pedagang, dan tenaga kependidikan. 

Hingga akhirnya tiba lah kesmpatan vaksin yang ditunggu. Saya sendiri memperoleh info vaksinasi dari rekan. Ternyata pemerintah kabupaten mengadakan vaksinasi bagi golongan relawan SatGas Penanganan Covid-19, pedagang pasar dan mahasiswa. 

Selain teman yang menyampaikan informasi lewat WhatsApp, Perangkat desa juga menyebarkan informasi secara langsung kepada sasaran vaksinasi. Pendataan dilakukan melalui Ketua Dinas Instansi terkait. Jika datang kesempatan vaksin, sebaiknya digunakan, tentu apabila kondisi kesehatan memenuhi syarat. Informasi Fasilitas kesehatan yang mengadakan vaksinasi juga dapat dilihat di situs covid19.go.id.

PROSES VAKSIN PERTAMA

Setelah mendaftar vaksinasi melalui googlefrom yang disediakan, esoknya saya berangkat menuju lokasi vaksinasi. Vaksinasi dilaksanakan di pendopo kecamatan. Waktu vaksinasi dimulai dari jam 08.00 WIB. 

Waktu kedatangan peserta vaksin diatur sesuai golongan sasaran vaksin. Sehingga tidak terjadi antrian panjang dan kerumunan. Peserta vaksin diwajibkan membawa KTP atau KTM. 

Bagi peserta yang memiliki akses internet disarankan terlebih dahulu membuat akun peduli lindungi. Siapkan juga nomer telepon yang digunakan untuk mendaftar atau sudah mendaftar akun peduli lindungi. 

Peserta vaksin yang datang dicek suhu badan dan dipersilakan mencuci tangan terlebih dahulu. Kemudian mengambil nomor antrian dan mengisi identitas pada form vaksinasi. 

Kemudian peserta duduk di kursi yang disediakan menunggu giliran. Setalah nomer antrian dipanggil, identitas akan dicek oleh petugas dicocokkan dengan data sasaran vaksinasi. 

Apabila sesuai, peserta melanjutkan proses dengan pengecekan tensi darah, apabila memenuhi syarat kemudian dilakukan screening oleh petugas. 

Hasil cek tensi dan screening  akan diisikan pada form yang telah diisi identitas pada awal mengambil antrian. 

Screening berupa pertanyaan tentang kondisi kesehatan peserta vaksin, petugas memastikan kondisi peserta siap dan sehat untuk disuntik vaksin. Pada Vaksinasi kali ini, vaksin yang diberikan adalah varian Moderna.  

Setelah penyuntikan vaksin peserta diarahkan ke tempat pengambilan sertifikat vaksin. Setelah menunggu agak lama, sertfikat sudah jadi dan diberikan ke peserta vaksin. 

Selain itu petugas memberi penjelasan mengenai vaksin kedua beserta efek vaksinasi yang kemungkinan akan dirasakan. 

Dalam kartu vaksin tersebut terlampir tanggal vaskinasi ke-2 beserta no telepon petugas kesehatan yang bisa dihubungi apabila timbul keluhan. Saya juga memperolah 3 buah Paracetamol. Paracetamol tersebut dianjurkan diminum apabila merasa mengalami demam.

Kegiatan vaksin yang saya ikuti terlaksana dengan baik, tidak terjadi kerumunan dan antrean panjang. Peserta tertib antri dan memakai masker. Petugas melayani dengan ramah dan tertib. 

Sayangnya terdapat seorang peserta yang hampir pingsan beberapa saat setelah divaksin. Saat menunggu dicetaknya sertifikat vaksin, peserta tersebut terlihat berketingat dingin, kemudian peserta lain yang menyadari segera memanggil petugas. 

Kemudian petugas membawa peserta yang hampir pingsan itu ke luar antrian. Setelah dilakukan penanganan tak lama keadaannya kembali pulih. Ternyata peserta tersebut belum sarapan sebelum datang ke tempat vaksin. 

Kemudian peserta tersebut pulang dijemput keluarga. Sebelum melakukan vaksin, pastikan kondisi tubuh sehat, tidak mengalami batuk,pilek. Dan juga jangan lupa untuk sarapan terlebih dahulu. Persiapkan keshatan diri semaksimal mungkin. 

Grafik kasus baru Covid-19 Indonesia sampai 24-08-2021 (Sumber : CSSE COVID-19 Data)
Grafik kasus baru Covid-19 Indonesia sampai 24-08-2021 (Sumber : CSSE COVID-19 Data)

BERAKHIRNYA PANDEMI COVID-19

Kini jumlah kasus covid kembali mengalami penurunan. Melihat grafik kasus yang naik turun, bahkan kenaikan pernah terjadi sangat signifikan, sebaiknya kita selalu waspada. 

Menerapkan protokol 5M pada kegiatan sehari-hari. Semoga semakin banyak masyarakat yang menerima vaksin sehingga terlindung dari virus Covid-19. 

Semoga masyarakat umum dengan mudah mendapat vaksin tanpa bingung digolongkan profesi atau usia menunggu jadi sasaran vaksin.

Virus Covid-19 sayangnya tidak membedakan usia dan golongan profesi, bahkan menghampiri orang yang tegas melaksanakan protokol Covid-19. 

Meski belum terlihat waktu hilangnya Covid-19, jangan biarkan padam semangat dala diri kita. Semoga kita dapat melalui masa sulit ini bersama-sama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun