Seperti, kedua protagonis kita yang pasti akan bekerja sama memecahkan teka-teki tentang si dinding hitam estetik. Lalu tanpa sengaja bertemu survivor lain, lantas para karakternya akan dibuat saling curiga, ada konspirasi, dan seterusnya.
Tidak ada yang baru dan bombastis. Malah agak terkesan main aman karena teka-tekinya cukup mudah ditebak.Â
Kita awalnya memang dibuat bertanya-tanya dengan apa yang terjadi, apa rahasia si dinding hitam, bagaimana keadaan dunia luar dan bagaimana cara agar Tim, Liv, dan para tetangganya bisa lolos dari sana.
Namun seiring berjalannya waktu, naskahnya ternyata hanya benar-benar fokus "mencari jalan keluar" saja tanpa berupaya merajut emosi yang lebih dalam supaya filmnya berdampak.Â
Bahkan ada satu-dua adegan yang sampai sekarang pun, saya masih merasa heran karena tidak ada penjelasan hingga film usai.
Sayang aja sih..
Meskipun demikian, saya tetap ingin mengapresiasi cara sang sutradara bercerita serta berusaha membuat alur yang biasa-biasa ini jadi ringan dan enak untuk diikuti.
Visual effect si dinding hitam sesungguhnya terlihat estetik dan futuristik. Desain ruangan dan sinematografinya juga tampak indah untuk dipandang dalam waktu lama.
Beberapa cut dan angle kamera terasa efektif untuk membuat saya tetap peduli dengan jalan cerita karena atmosfer misterinya tetap dipelihara.
Selain itu, saya juga cukup terkesan dengan endingnya. Agak mengejutkan dan penuh konspirasi, namun entah kenapa bagi saya oke-oke saja.