Mohon tunggu...
Jatmiko pebriansah
Jatmiko pebriansah Mohon Tunggu... -

" Semua Orang Punya Potensi Besar Untuk Bisa Sukses Selama Dia Tidak Banyak Alasan "

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

"Ibuku" Jauh Dimata Dekat Dihati

22 Desember 2015   14:54 Diperbarui: 22 Desember 2015   14:54 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Image By RadarIndo.com"][/caption]

Para sobat Kompasiana, kali ini saya pengen curhat.

Boleh ya...

Tangal 22 Desember adalah Hari Ibu, seperti biasa, untuk kesekian kalinya di hari ibu ini saya tidak bisa menemui ibu saya. Bukan karena ibu saya sedang kerja atau pergi meninggalkan saya, tetapi karena ibu saya sudah lama tiada.

Ceritanya sudah lama sekali, waktu itu saya berumur sekitar 11 tahun dan kalau tidak salah masih duduk di kelas 3 SD. Suatu hari, ibu saya jatuh sakit hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit. Hampir 5 hari beliau dirawat inap, saya masih ingat waktu itu Dokter bilang kalau ibu saya terkena Anemia atau kurang darah.

Pada suatu sore, tepat saat maghrib ibu saya menghembuskan nafas terakhirnya. Semua keluarga menangis termasuk ayah, nenek, dan paman. Tetapi lain halnya dengan saya, waktu itu saya tidak meneteskan air mata sama sekali, entah karena belum paham atau bagaimana, saya juga tidak mengerti, tetapi yang jelas saya tidak menangis bukan karena saya tidak sayang dengan ibu saya.

Kini setelah saya dewasa, saya mulai menyadari betapa kehilangan dan hampanya hidup ini tanpa seorang ibu.

Sekarang ini saya baru bisa menangisi kepergian ibu saya. Terus berdoa dan berdoa untuknya, hanya itu yang bisa aku lakukan. Belum sempat mengucapkan sayang dan selamat hari ibu kepadanya, terasa sangat menyedihkan.

Ibu...

Jika ibu membaca tulisan ini ...

Aku hanya ingin meminta maaf atas segala kesalahanku selama ini. Maafkan anakmu ini yang terus merengek menangisi kepergianmu, aku tau dan aku yakin pasti ibu tenang di alam sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun