Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah suatu kondisi gangguan saraf yang memengaruhi perilaku anak. Seperti apa ciri, penyebab, dan penanganannya?
CIRI Â ANAK ADHD:
ADHD ditandai dengan sulit fokus. Namun, tidak semua anak yang terlihat tidak bisa fokus pasti memiliki gangguan ADHD. Berikut adalah ciri anak ADHD selengkapnya:
1.Anak tidak bisa fokus, atau mudah terdistraksi.
2.Hiperaktif, selalu bersemangat, selalu gelisah.
3.Impulsif.
4.Sulit mengatur rutinitas atau jadwal sehari-hari.
5.Mudah cemas dan gelisah.
6.Kurang motivasi.
7.Suka menghentakkan kaki dan tangan.
8.Tidak dapat bermain dengan tenang.
9.Terburu-buru dalam membuat keputusan.
10.Muncul reaksi emosional berlebihan untuk suatu situasi tertentu.
11.Ketidakmampuan anak dalam menunggu sehingga ia menginterupsi kegiatan orang lain.
Gejala ADHD cenderung terlihat di usia dini dan sebagian besar kasus didiagnosis pada anak-anak berusia di bawah 12 tahun.
Gejala bisa lebih terlihat ketika keadaan anak berubah, misalnya ketika mulai masuk sekolah. Kadang gejalanya bisa sama sekali tidak terlihat sampai anak benar-benar dewasa.
Penyebab ADHD pada Anak
Hingga saat ini penyebab pasti ADHD belum dapat diketahui. Selain faktor genetik, kemungkinan penyebab dan faktor risiko lainnya adalah:
1.Bayi lahir prematur (sebelum usia kehamilan 37 minggu).
2.Berat badan bayi lahir rendah.
3.Konsumsi alkohol dan rokok selama kehamilan.
4.Paparan zat kimia saat ibu hamil.
Tipe ADHD yang Umum pada Anak
ADHD dibedakan menjadi 3 tipe, yaitu:
1. Dominan Inatensi
Jika gejala dominannya adalah masalah atensi, jenis ADHD yang mungkin dimiliki anak adalah Predominantly Inattentive Presentation. Anak ADHD tipe ini biasanya menunjukkan gejala:
*Tidak memperhatikan hal detail atau membuat kesalahan ceroboh pada tugas sekolah atau pekerjaan.
*Bermasalah dalam fokus terhadap tugas atau aktivitas tertentu, seperti dalam kelas, percakapan, atau bacaan panjang.
*Sering tidak terlihat mendengarkan lawan bicara.
*Sering tidak mengikuti arahan dan tidak menyelesaikan tugas sekolah.
Punya masalah dalam mengatur jadwal kegiatan.
Sering menghindari atau tidak menyukai tugas yang memerlukan usaha mental cukup lama (seperti mengerjakan pekerjaan rumah).
*Sering kehilangan barang-barang yang penting untuk menjalankan tugas.
*Mudah terpecah konsentrasi.
*Pelupa dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
2. Dominan Hiperaktif/Impulsif